Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi berharap keputusan beberapa klub membubarkan tim karena kompetisi yang tak berjalan tak menjadi modus baru yang menambah persoalan dalam sepak bola nasional.
Adapun modus yang dimaksud, diutarakan Imam di sela rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, terkait dengan pembayaran gaji pelatih ataupun pemain.
"Kami tidak pernah meminta mereka untuk bubar, karena kami menyediakan turnamen dan kompetisi," kata Imam di Gedung DPR, Rabu (10/6) malam WIB."Tapi saya harap bubarnya klub-klub tersebut tidak menjadi modus baru, karena adanya permasalahan keuangan yang belum selesai dengan pelatih atau pemain," ujar Imam menambahkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, beberapa klub telah membubarkan timnya karena kompetisi yang tak berjalan setelah PT Liga Indonesia mengikuti keputusan Komite Eksekutif PSSI untuk menghentikan semua kompetisi karena
force majeur.
Bergulirnya Kompetisi Lokal
Dalam rapat dengan Komisi X DPR yang berlangsung hingga Kamis dini hari tersebut, Imam menegaskan pihaknya bersama dengan Tim Transisi saat ini sedang berusaha untuk memastikan kompetisi domestik tetap terus berjalan meskipun Indonesia terkena sanksi FIFA sehingga tak bisa mengikuti kalender internasional.
Sanksi yang diterima Indonesia dari otoritas sepak bola dunia tersebut, disebabkan keputusan Menpora memberlakukan sanksi administratif yang berimbas kepada pembekuan PSSI. Hal itu dinilai FIFA sebagai sebuah tindakan intervensi pemerintah terhadap sebuah federasi sepak bola.
"Piala Kemerdekaan akan
kick off 2 Agustus mendatang," ujar Imam. "Terkait dengan operator kompetisi kami sudah
open bidding. Dana yang digunakan tentunya berasal dari Kemenpora dan nantinya sponsor."
"Pada September minggu kedua, kami juga menjadwalkan adanya Piala Presiden, yang nantinya akan dibantu presiden Joko Widodo dan akan memiliki hadiah sebesar (Rp)10 miliar."
Tak hanya itu saja, Imam juga mengungkapkan pihaknya turut mempersiapkan Liga Desa, yang akan dilangsungkan setelah hari raya Idul Fitri walaupun hingga saat ini belum ditentukan operator kompetisinya.
Sebelumnya secara terpisah dikutip dari
detikSport, Tim Transisi menyatakan sudah mendapatkan operator untuk menggelar tiga turnamen yang sudah dipersiapkan. Ketua Pokja Komunikasi Tim Transisi Zuhairi Misrawi menyatakan ada tiga promotor yang dipersiapkan menjadi operator kompetisi. Keputusan tentang operator itu akan disampaikan setelah nota kesepahaman (MoU) yang direncanakan pada 11 Juni ini.
(kid/kid)