Split, CNN Indonesia -- Kroasia terancam hukuman dari asosiasi sepak bola Eropa (UEFA) terkait adanya lambang Swastika di tengah lapangan saat kualifikasi Grup H Piala Eropa 2016, menjamu Italia.
Pihak Kroasia sendiri sudah meminta maaf atas peristiwa tersebut."Sepertinya, ahli kimia telah membuat 24 jam sebelumnya," kata seorang staf federasi sepak bola Kroasia, Tomislav Pacak, seperti dikutip dari
ESPN.
Menurut Pacak, apa yang terlihat saat laga merupakan hasil terbaik yang bisa dilakukan pihaknya. Menurutnya, tak cukup waktu untuk bisa benar-benar menghapus lambang tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa itu, diakui Pacak, merupakan sabotase, dan sudah melaporkannya ke pihak kepolisian . Hal tersebut, ditambahkannya, tidak hanya mempermalukan sepak bola Kroasia, tapi juga seluruh negara itu.
Pacak juga mengaku pihak kepolisian telah menangkap beberapa orang yang dianggap bertanggung jawab atas kejadian itu. Mereka dipastikan akan diproses secara hukum.
Laga ini sendiri berlangsung di bawah hukuman UEFA. Laga melawan Italia itu digelar tanpa penonton lantaran sikap rasis yang dilakukan pendukung Kroasia saat berlaga di Stadion San Siro, November lalu.
"Sebenarnya, kami terus berusaha memperbaiki diri. Tapi malam ini ternyata terjadi lagi hal yang tidak diinginkan," ujar presiden asosiasi sepak bola Kroasia, Davor Suker.
Sebelumnya, pada 2006, saat laga persahabatan melawan Italia, 200 pendukung timnas Kroasia membentuk formasi lambang Swastika. Kala itu, mereka juga menunjukkan salam khas Nazi.
Laga kualifikasi Piala Eropa 2006 grup H antara Kroasia versus Italia berakhir imbang 1-1 di Stadion Poljud di Kota Split, Sabtu (13/6) dini hari WIB.
Kroasia memimpin lebih dulu lewat gol yang dilesakkan Mario Mandzukic pada menit ke-11, sementara tim tamu mengimbangi gol itu lewat titik putih yang dilesakkan Antonio Candreva pada menit ke-36.
Hasil itu tak menggoyahkan posisi Kroasia di puncak klasemen sementara Grup H, sementara Italia mengekornya dengan selisih dua poin.
(vri)