Jakarta, CNN Indonesia -- Kehidupan Lionel Messi di Barcelona sudah sempurna. Semua orang sudah hormat padanya. Takhta Spanyol dan Eropa pun sudah digenggamnya. Pergi dari Camp Nou sejatinya bakal jadi satu-satunya cara bagi Messi untuk bisa menikmati sepakbola.
Trofi La Liga sudah tujuh kali dimenanginya, trofi Piala Raja pun sudah tiga kali di angkatnya, sedangkan trofi Piala Super Spanyol sudah enam kali digenggamnya.
Di level Eropa, Messi sudah memenangkan empat trofi Liga Champions dan dua Piala Super Eropa. Piala Dunia Antar Klub pun juga sudah dua kali dijuarainya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karier Messi sudah lengkap. Seluruh trofi yang bisa diberikan Messi bagi Barcelona, sudah ia taruh di lemari trofi di Camp Nou.
Hanya trofi Liga Eropa yang belum dimenangi Messi bersama Barcelona dan itu tak mungkin dimenangi Messi karena level Barcelona bukanlah di tempat itu selama Messi ada di dalamnya.
Dari catatan individu, Messi pun kini memegang rekor sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah La Liga dan pencetak
assist terbanyak sepanjang sejarah La Liga.
Ia juga menjadi pencetak gol terbanyak dalam satu musim La Liga, pencetak gol terbanyak dalam
El Clasico, dan torehan-torehan fenomenal lainnya.
Bila Messi gantung sepatu saat ini pun, di usianya yang masih 28 tahun, Messi sudah sah jadi legenda Barcelona. Torehan golnya pun belum tentu bisa dipecahkan oleh pemain-pemain lainnya setelah ia pergi.
Tak bisa dimungkiri, Messi saat ini jelas berada dalam sebuah zona yang sangat nyaman baginya. Messi mendapatkan seluruh yang diinginkannya di '
Blaugrana'.
Sebagai seorang yang dilahirkan untuk tampil fenomenal, tidakkah Messi merasa jenuh dan butuh tantangan baru?
Cristiano Ronaldo dan Messi adalah pesepakbola terhebat di dunia di era saat ini, atau mungkin juga sepanjang masa, namun Ronaldo lebih unggul dari Messi jika ukurannya adalah pembuktian keluar dari zona nyaman.
Ronaldo sudah terbukti sukses di dua klub besar Eropa, Manchester United dan Real Madrid. Ronaldo yang tampil sensasional di Old Trafford membuktikan bahwa ia bisa beradaptasi dengan cepat dan menjelma jadi bintang baru di Madrid.
Messi pun selama ini dihantui oleh pertanyaan-pertanyaan apakah dia akan sesukses saat tampil bersama Barcelona bila ia hijrah ke klub atau liga lainnya.
Penampilan minim Messi bersama Argentina jadi faktor penguat keraguan bahwa Messi tidak akan bisa apa-apa jika ia keluar dari Barcelona.
Bila Messi ingin memberi jawaban atas keraguan tersebut, Messi pun tak perlu repot karena banyak klub besar bersedia menampungnya. Banderol tinggi tidak akan jadi soal selama Messi sudah menyatakan bahwa ia ingin pergi.
Manchester City dan Paris Saint-Germain sudah secara terbuka berminat membeli Messi jika memang Messi bersedia. Bila Liga Prancis dirasa kurang kompetitif, Liga Primer Inggris bisa jadi ujian baru bagi kapasitas dan kemampuan Messi.
Diego Maradona, yang selama ini sering dibandingkan dengan Messi pun pernah membuat langkah sensasional dalam kariernya.
Maradona memilih bergabung dengan Napoli. Di Napoli, Maradona tegar bersaing melawan trio Jerman di Internazionale Milan dan trio Belanda di AC Milan. Dan Maradona pun berhasil memberikan pembuktian dengan dua gelar Serie A bersama Napoli.
Namun sepertinya Messi tidak akan semudah itu meninggalkan Barcelona. Ikatan Messi dengan Barcelona sangat kuat hingga ke akar.
Sampai saat ini, lebih dari 1/2 hidup Messi dihabiskan bersama Barcelona. Messi bukan hanya sekedar pemain yang dibeli Barcelona. Messi tumbuh bersama Barcelona dan lebih dari itu, karier sepakbola Messi diselamatkan oleh Barcelona.
"Saya didiagnosa mengalami gangguan hormon pertumbuhan dan hal itu mengancam impian saya di sepakbola."
"Pengobatan untuk hal itu sangatlah mahal dan Barcelona menawari saya kontrak untuk bermain dengan mereka sementara mereka bertanggung jawab atas pengobatan saya," ucap Messi.
Mengacu pada hal tersebut, rasanya Messi lebih memilih untuk bertahan di Camp Nou dan mengabaikan segala macam tuntutan pembuktian yang datang padanya.
Loyalitas Messi terhadap Barcelona bakal lebih kuat dibandingkan ego pribadi dalam dirinya.
"Dalam pikiran saya, saya selalu ingin bertahan di Barcelona. Semua orang tidak ada yang mengetahui pasti bagaimana masa depan akan berjalan, namun bila semua itu terserah pada saya, maka saya akan menghabiskan karier saya di Barcelona."
(ptr/ptr)