Jakarta, CNN Indonesia -- 17 Agustus 2005 menjadi salah satu hari yang paling dikenang bagi seorang Lionel Messi. Pada pada hari itu lah ia mendapatkan kesempatan perdana untuk tampil bersama negaranya di level internasional.
Alih-alih dikenang sebagai awal jalan penuh kesuksesan Messi di dunia sepak bola Tim Tango, pertandingan antara Argentina dan hungaria di ajang persahabatan itu justru berakhir dengan air mata untuk pemain yang dikenal dengan julukan La Pulga atau Si Kutu.
Pasalnya, Messi hanya bertahan kurang dari satu menit di atas lapangan, setelah ia masuk menggantikan Lisandro Lopez.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum sempat mempertontonkan kebolehannya mengolah bola, Messi yang kala itu berusia 18 tahun justru harus menerima kartu merah, karena dianggap menyikut pemain Hungaria, Vilmos Vanczak.
Padahal, wasit sebenarnya menghentikan pertandingan karena Vanczak menarik baju Messi dalam usahanya untuk menghentikan pemain Barcelona tersebut.
Sang pengadil di atas lapangan akhirnya memberikan kartu merah kepada Messi karena tangannya tertangkap kamera menyikut Vanczak. Aksi teatrikal Vanczak juga membuat wasit langsung mengeluarkan kartu merah bagi pemain yang didaulat sebagai penerus Diego Armando Maradona itu.
"Itu bukanlah debut yang saya impikan," ujar Messi muda saat itu. "Saya melewatinya (Vanczak) dan dia menarik kaus saya. Saya hanya ingin melepaskan diri darinya dan wasit menilai saya menyikut Vanczak."
"Saya sangat kecewa karena saya sebenarnya masih memiliki banyak waktu untuk bermain, tetapi apa yang terjadi telah terjadi."
Kartu merah yang diterima Messi sempat membuat dirinya khawatir ia tidak akan pernah mencapai kesuksesan bersama tim nasional Argentina.
Pasalnya kartu merah Messi serupa dengan yang pernah dialami oleh kompatriotnya, Kily Gonzalez.
Debut pemain yang pernah merumput bersama Inter Milan itu juga dimulai dengan kartu merah, yaitu saat menjadi pemain pengganti ketika Argentina ditahan imbang Brasil 1-1 di Buenos Aires, 1995 silam.
Setelah itu, Gonzalez harus menunggu hingga empat tahun, sebelum akhirnya Marcelona Bielsa memanggilnya kembali ke tim nasional.
Namun Messi bukanlah Gonzalez. Messi yang saat itu telah mendapatkan reputasi sebagai "titisan Maradona" tetap mendapatkan kepercayaan dari Jose Pekerman yang ketika itu menduduki kursi pelatih Tim Tango.
 Lionel Messi mendapatkan medali emas Olimpiade 2008, satu-satunya prestasi Messi bersama Argentina. (Getty Images/Koji Watanabe) |
Selalu Dikandaskan JermanSepuluh tahun berselang sejak debut Messi di timnas Argentina, pemain yang dalam lima tahun terakhir telah menghasilkan lebih dari 40 gol di tiap musim bersama Barcelona itu masih belum mampu membawa Argentina meraih kesuksesan.
Pencapaian terbaik Messi untuk Argentina, hanyalah ketika ia membawa negara tersebut meraih medali emas di Olimpiade 2008.
Saat itu Messi merupakan pemberi umpan untuk gol Angel Di Maria, yang menjadi gol kemenangan Argentina atas Nigeria di partai puncak.
Sementara itu, di ajang Piala Dunia Messi tampaknya masih belum mampu membawa Argentina lepas dari bayang-bayang raksasa sepak bola Eropa, Jerman.
Sejak debut Messi yang berakhir dengan kartu merah tersebut, Tim Tango memang selalu kandas di Piala Dunia ketika bertemu dengan Jerman.
Pada Piala Dunia 2006, Messi yang saat itu hanya duduk di bangku cadangan ketika Argentina bertemu Jerman di babak perempat final, akhirnya terpaksa menyaksikan negaranya takluk 2-4 di babak adu penalti.
Empat tahun kemudian, Messi dan Argentina kembali tak berkutik ketika menghadapi Jerman di babak perempat final. Messi tak mampu berbuat banyak dalam pertandingan yang berakhir dengan kedudukan 0-4 bagi tim Panzer tersebut.
Di ajang Piala Dunia 2014 lalu, Messi yang berhasil membawa Argentina mencapai final kembali harus menelan pil pahit, karena impiannya kembali kandas di tangan Jerman.
Meski menerima anugrah sebagai pemain terbaik di kompetisi itu, Messi tak banyak berkutik saat Jerman kembali mengulangi kedigdayaan mereka atas Argentina berkat gol semata wayang Mario Goetze.
Sepuluh tahun berselang setelah debutnya, di usia yang semakin matang, Messi akan mencoba peruntungannya bersama Argentina, dengan membawa negaranya itu menjuarai Copa America, menjadikannya trofi penting pertama yang dipersembahkan Messi bagi tanah airnya.
(vws)