Jakarta, CNN Indonesia -- Mike Tyson punya klaim bombastis; ia adalah manusia terjahat di muka bumi.
Jika Anda bertanya kepada Hector Mercedes, petinju pertama yang menjadi korban keganasan Tyson di atas ring dengan menerima KO dalam waktu 1 menit 47 detik, atau Donnie Long, Eddie Richardson, Trevor Berbick, Tony Tucker, hingga Michael Spinks, mereka mungkin mengamini kata-kata tersebut.
Namun bukan hanya itu saja yang menjadikan julukan tersebut bisa dibenarkan, melainkan juga insiden gigit telinga Evander Holyfield, tuduhan pemerkosaan, tahun-tahun penuh dengan narkoba, serta amarah yang tercurahkan dalam keganasan di atas ring.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain deretan kejahatan tersebut, alasan lain yang membuat Tyson mendapatkan julukan itu adalah fakta bahwa ia sempat beberapa kali naik ke atas ring dan bertarung di bawah pengaruh obat-obatan terlarang.
Dalam buku otobiografinya, Tyson mengaku ia bertanding di bawah pengaruh mariyuana saat menghadapi Lou Savarese pada 2000, pertarungan ketiganya setelah jeda sembilan bulan, akibat hukuman empat bulan penjara karena menyerang dua pengendara motor.
Meski berada dalam keadaan teler, Tyson mampu mengakhiri perlawanan Savarese hanya dalam waktu 38 detik. Ini menjadi kemenangan kedua tercepat sepanjang karier profesionalnya.
Jika masalah narkoba belum cukup mengesahkan statusnya sebagai 'Manusia Terjahat di Planet', Tyson kembali menimbulkan kontroversi dengan penggunaan penis buatan untuk menghindari tes narkoba.
Untuk menghindari penggunaan narkoba di dalam urinnya, Tyson selalu membawa sebuah penis buatan berisikan urin bebas narkoba yang disediakan salah satu anggota timnya di setiap pertandingan.
Skandal Perkosaan dan Kekerasan di Luar RingTak berhenti dengan masalah obat-obatan terlarang, Tyson juga berhadapan dengan hukum terkait dengan kasus pemerkosaan dan juga kekerasan di luar ring.
Sempat dihukum penjara akibat memerkosa Desiree Washington, Tyson mengaku dirinya sempat mencoba berbagai "cara alternatif" untuk menyelamatkan dirinya dari ancaman balik jeruji.
"Cara alternatif" itu antara lain mengunjungi ahli voodo hingga penyihir Santeria. Usaha alternatif Tyson itu tampaknya tak banyak membuahkan hasil, karena pada akhirnya dia tetap didakwa penjara selama enam tahun.
Meski berada di balik jeruji, aksi kontroversial Tyson tak langsung berhenti begitu saja.
Lewat buku otobiografi yang ia tulis bersama Larry Sloman, Tyson mengaku memiliki sejumlah hubungan asmara dengan para pengunjung, termasuk pembimbing rehabilitasi narkobanya.
Tyson melengkapi itu semua dengan beragam aksi kekerasan di luar ring tinju.
Sempat terlibat keributan dengan suporter yang ingin mendapatkan tanda tangan, Tyson juga sempat menendang kepala promotor tinju terkenal, Don King, yang juga merupakan mantan promotornya.
Tak berhenti di situ saja, Tyson juga terlibat dalam pertarungan jalanan dengan petinju, Mitch Green, yang mengkonfrontasinya di Harlem pada 1988, hanya dua tahun setelah pertandingan antara keduanya di Madison Square Gardens.
Green yang mengklaim promotor Tyson saat itu memiliki utang, menjadi sasaran pukulan-pukulan keras Tyson, yang mungkin tidak akan pernah berakhir hingga publik berusaha melerainya.
Jadi apakah Tyson merupakan 'Manusia Terjahat di Planet'?
Ia memang bukan seorang diktator yang membantai banyak nyawa atau seorang psikopat yang hobi membunuh orang. Tapi dengan segala aksi di dalam maupun di luar ring sepanjang kariernya, semua orang tampaknya tak ada yang mengeluh saat Tyson mengklaim dirinya sebagai "Manusia Terjahat di Planet ini".
(vws)