Aturan Serba Putih di Wimbledon yang `Digugat`

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Jumat, 03 Jul 2015 10:11 WIB
Petenis asal Swiss Roger Federer mempertanyakan urgensi tetap mempertahankan tradisi serba putih dalam turnamen grand slam di Wimbledon, London.
Petenis Kanada Eugenie Bouchard hampir terancam sanksi karena mengenakan bra berwarna hitam di balik kaos putih, London, 30 Juni 2015. (REUTERS/Toby Melville)
London, CNN Indonesia -- Petenis asal Swiss Roger Federer mempertanyakan urgensi tetap mempertahankan tradisi serba putih dalam turnamen grand slam di Wimbledon, London.

Petenis peringkat dua dunia itu pun membayangkan hari-hari yang pernah dilalui John McEnroe dan Boris Becker yang mengenakan kaos dengan lajur dan ikat kepala berwarna.

"Maksud saya, itu semua putih, kami semua (mematuhi) untuk itu. Kami semua mengerti itu. Saya hanya berpikir sedikit ekstrem untuk (bertanya) apa yang membuat jadi putih. Kami berbicara tentang putih seperti di era 1950an. Jika anda lihat ke gambar maka, itu semuanya putih," kata Federer dalam jumpa pers usai menang atas Sam Querrey di ronde kedua seperti dikutip Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Federer disebut kesal karena ofisial Wimbledon menegurnya agar tak mengenakan sepatu tenis dengan sol berwarna oranye pada 2013 silam--ketika ia berhasil keluar sebagai juara.

Federer mengatakan ketika ia pertama kali bergabung dalam tur tenis profesional saat itu aturannya masih 90 persen putih dan memperbolehkan variasi warna biru tua atau hitam.

"Tetapi kemudian ini menjadi poin dimana putih menjadi batasan di sini. Saya melihat ini sedikit aneh karena anda tidak dapat melakukan apapun untuknya. Tak ada warna krim, tak ada ini, tak ada itu, baiklah," ujar Federer. "Anda tahu, saya bahagia, saya bangga berada di sini. Jadi terserah, it's okay."

Salah satu polemik tentang busana berwarna bukan putih dalam Wimbledon terjadi pada penggunaan bra dan pengikat rambut petenis perempuan. Petenis peringkat 158 Bethani Mattek-Sands yang menyingkirkan Ana Ivanovic menggunakan penutup kepala dengan warna selain putih.

emudian, petenis Eugenie Bouchard mengenakan bra berwarna hitam sehingga terlihat dibalik kaos putih yang ia pakai. Hal itu hampir membuat petenis asal Kanada itu terancam sanksi, namun urung diberikan.

Mattek-Sands mengatakan aturan serba putih itu terlampau keras. Ia juga kecewa dirinya tak dapat mengenakan skirts berwarna yang ia bawa.

"Ini lucu, karena saya betul-betul melakukan googling dan menemukan beberapa pemain seperti ketika John McEnroe bermain, Arthur Ashe, mereka menggunakan (busana/asesoris) warna dimana-mana. Mereka punya warna di ikat tangan, jalur warna (di kaos), mereka juga menggunakan jaket berwarna," kata Mattek-Sands.

Jika harus memilih petenis asal Amerika itu, saking ketatnya penggunaan warna putih, Mattek-Sands mengaku ia tidak akan pernah menggunakan busana putih, dan juga tidak akan mengenakan gaun putih untuk pernikahannya. (kid/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER