Belajar Hentikan Messi, Chile Gunakan Playstation

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Sabtu, 04 Jul 2015 13:24 WIB
Menghadapi partai final, Timnas Chile menyiapkan taktik khusus mengandalkan pressing dengan satu tujuan, yaitu menghentikan Lionel Messi.
Lionel Messi dianggap pemain paling berbahaya oleh pelatih Chile, Jorge Sampaoli. (REUTERS/Ivan Alvarado)
Santiago, CNN Indonesia -- Hanya ada satu obesesi yang berada di benak pelatih Chile, Jorge Sampaoli, jelang final Copa America 2015 yang berlangsung di Stadion Nasional Santiago pada Sabtu (4/7) malam waktu setempat: menghentikan Lionel Messi.

Bintang Barcelona tersebut pada partai semifinal melawan Paraguay telah membuktikan bahwa dirinya adalah musuh yang sangat berbahaya dengan memberikan tiga assist dan menjadi pemain terbaik dalam laga tersebut. Hasilnya, Argentina pun mampu menang dengan skor telak 6-1.

"Tidak mudah untuk menghentikan Messi," kata Claudio Bravo, rekan setim Messi di Barcelona. "Melihat kariernya dan yang telah ia lakukan dalam kariernya."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun kekuatan kami adalah kekompakan. Setiap komponen dari tim kami akan mencoba menjalankan peran masing-masing, mencoba untuk menetralkan Messi. Namun bukan hanya dia....rekan setimnya adalah pemain kelas dunia."

Sampaoli sendiri sudah menyiapkan satu strategi khusus untuk menghentikan La Pulga -- Si Kutu, julukan Messi. Sebagaimana dikutip dari media La Nacion asal Argentina, Sampaoli telah bertemu dengan beberapa pemain yang ia beri tugas khusus untuk mematikan Messi.

Masih menurut media yang sama, pemain-pemain tersebut, terutama Alexis Sanchez, mengujicoba taktik Sampaoli dengan menggunakan gim PlayStation 4. Namun, tak diketahui apakah para pemain Chile menggunakan tim mereka sendiri untuk melakukan simulasi 'operasi penghentian Messi' tersebut.

Taktik Sampaoli untuk mematikan Messi ini --yaitu menggunakan kekuatan fisik untuk melakukan pressing-- sebenarnya pernah digunakan Sampaoli ketika menghadapi Inggris, Jerman, Spanyol, dan Brasil. Taktik tersebut adalah menggunakan barisan tiga bek (Gary Medel, Silva, Mena), dua gelandang bertahan (Diaz dan Aranguez), satu gelandang 'serba bisa' dalam sosok Arturo Vidal, dua penyerang sayap (Island dan Beausejour) dan juga dua penyerang.

Dengan sistem ini, Chile pernah menang atas Inggris di Stadion Wembley pada 2013 lalu dengan skor 2-0, menang lawan Jerman 1-0 di Stuttgart pada 2014, dan menang atas Spanyol dengan skor 2-0. Memang, ketika melawan Brasil pada akhir Maret lalu Chile kalah 0-1, namun mereka sangat merepotkan anak-anak asuhan Dunga. (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER