Santiago, CNN Indonesia -- Gelandang Argentina, Javier Mascherano, berkata bahwa Tim Tango sebenarnya bermain bagus dan mereka bisa mengatasi perlawanan Chile, namun kurang memiliki keberuntungan.
Mascherano yang menjadi salah satu pemain dengan penampilan terbaik di partai final mengakui bahwa Chile menekan Argentina dengan baik, terutama ketika Argentina sedang memegang bola dan akan mengirimkannya untuk para penyerang.
Namun, menurut Mascharano, timnya bisa mengatasi hal tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Chile adalah tim yang sangat baik, namun saya pikir kami bisa menjinakkan mereka. Kami memainkan pertandingan yang kami inginkan... Kami memiliki peluang untuk memenanginya, dan sayangnya tidak terjadi," kata Mascherano.
Di bawah Jorge Sampaoli, Chile memang kerap memainkan
pressing ketat, terutama ketika kehilangan bola. Bahkan, pada babak pertama saja tiga pemain bertahan Chile telah mendapatkan kartu kuning demi menghentikan pergerakan Lionel Messi dan kawan-kawan, yaitu Gary Medel, Francesco Silva, dan Marcelo Diaz.
Di bawah tekanan seperti itu, Argentina mampu menciptakan dua kali peluang emas, yaitu lewat sundulan Sergio Aguero dengan memanfaatkan umpan silang Messi, juga dari Gonzalo Higuain yang sudah berada di depan gawang namun tendangannya hanya mengenai jaring samping gawang karena ia mendapatkan sudut sempit untuk menembak.
Chile lalu membalas hal tersebut di babak kedua dengan bermain baik dan Alexis Sanchez sempat mendapatkan dua kali kesempatan emas. Akhirnya, hingga babak perpanjangan waktu berakhir, kedua tim tidak bisa mencetak gol.
Tak hanya di partai final, Mascherano juga menilai Argentina memberikan penampilan baik di sepanjang Copa America 2015.
"Kami menjalani Copa America yang baik, kami bermain di final sebagai tamu dan kami meladeni mereka. Kami memang kurang memiliki kuota keberuntungan, saya tak bisa menjelaskan hal ini," kata gelandang berusia 31 tahun itu.
Mascherano mengakui bahwa kalah di final dua kali dalam satu terakhir adalah penyiksaan untuk Argentina. Sebelumnya, Tim Tango juga menderita kekalahan dari Jerman pada final Piala Dunia, Juli tahun lalu. Kekalahan dari Chile juga membuat Argentina kini memperpanjang puasa gelar yang telah berlangsung 22 tahun.
"Kalah adalah siksaan, ini kesedihan yang dalam," kata Mascherano, salah satu pemain Argentina yang berbicara kepada wartawan seusai pertandingan.
"Saya salah seorang pemain tertua di skuat. Kami harus menerima yang terjadi, sayangnya kami tidak bisa memberikan para fans yang kami inginkan."
(vws)