Jakarta, CNN Indonesia -- Laga antara Federasi Micronesia melawan Fiji menjadi pertandingan sepak bola terakhir yang memperlihatkan skor mencengangkan. Namun, masih banyak pertandingan dengan skor yang lebih besar.
Fiji menang 38-0 atas Federasi Micronesia pada Pesta Olahraga Pasifik di Bisini Soccer Ground 1, Port Moresby, Minggu (5/7). Namun, torehan gol itu tidak akan tercatat sebagai rekor resmi.
Kemenangan Australia atas Samoa 31-0 pada Kualifikasi Piala Dunia 2002, 11 April 2001, hingga kini masih tercatat sebagai rekor resmi kemenangan terbesar yang tercipta di level internasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk level klub, ada sejumlah pertandingan yang berakhir dengan skor mencengangkan. Yang paling mencengangkan mungkin adalah ketika SC Adema mengalahkan Stade Olympique L’Emyrne 149-0 pada pertandingan Liga Madagaskar, 31 Oktober 2002.
Skor aneh itu dipicu karena L’Emyrne merasa dicurangi oleh wasit saat ditahan imbang DSA Antananarivo 2-2 pada pertandingan sebelumnya. Hasil itu membuat L’Emyrne dipastikan gagal merebut gelar juara dalam pertandingan playoff yang melibatkan empat tim.
Sebagai bentuk protes, para pemain dan pelatih L’Emyrne sepakat untuk menjebol gawang sendiri saat menghadapi Adema. Total L’Emyrne melakukan gol bunuh diri sebanyak 149 kali di sepanjang pertandingan.
Skor 149-0 hingga kini masih tercatat sebagai hasil pertandingan paling besar dalam laga sepak bola di level klub, dan tercatat di Guiness Book of Records.
Federasi Sepak Bola Madagaskar menghukum pelatih L’Emyrne, Zaka Be, selama tiga tahun tak boleh berkecimpung di sepak bola. Sedangkan empat pemain L’Emyrne, Mamisoa Razafindrakoto, Nicolas Rakotoarimanana, Dominique Rakotonandrasana, dan Manitranirina Andrianiaina terkena sanksi dua tahun.
Rekor SkotlandiaSejumlah pertandingan di Skotlandia juga sempat menciptakan rekor. Pada 12 September 1885, Arbroath menang 36 gol tanpa balas atas Bon Accord. Pertemuan keduanya terjadi pada babak pertama Piala Skotlandia.
Menurut Scottish Athletic Journal, Arbroath unggul 15 gol di paruh pertama. Lima gol dianulir wasit, sementara pemain 18 tahun, John Petrie, mencetak 13 gol.
Rekor gol di Skotlandia itu nyaris disamai Dundee Harp ketika mengalahkan Aberdeen Rovers 35-0 di tahun yang sama. Pertandingan sebenarnya berakhir dengan 37-0, namun wasit kesulitan mencatat hasil laga dan akhirnya menulis menulis 35-0 sebagai hasil resmi.
Catatan gol mencengangkan di level klub kali terakhir terjadi di Liga Nigeria, dua tahun silam. Total ada 146 gol tercipta dalam dua pertandingan yang menentukan hasil promosi tersebut.
Di satu pertandingan, Plateau United Feeders berhasil mengalahkan Akurba FC 79-0. Sementara di laga lainnya Police Machine menang 67 gol atas Babayaro FC, dengan 61 gol di antaranya tercipta di babak kedua.
Plateau dan Machine sedang bersaing promosi ke Divisi 3 Nationwide League, liga profesional terendah di sepakbola Nigeria. Kedua klub tersebut memiliki poin sama, dan hanya perbedaan selisih gol yang bisa menentukan pemenang promosi.
(har/har)