Buenos Aires, CNN Indonesia -- Dua legenda Argentina, Matias Almeyda dan Ariel Ortega membela Lionel Messi dari serangan kritik publik usai kegagalan Argentina menjadi juara Copa America 2015.
Meski sukses mengeksekusi penalti dan terpilih menjadi pemain terbaik Copa America, walaupun Messi menolaknya, Messi tetap menjadi sasaran kritik utama dari publik karena gagal membawa Argentina juara.
Catatan satu gol sepanjang turnamen, jumlah yang sangat timpang dibandingkan dengan di Barcelona, jadi salah satu celah yang membuat serangan kritik itu datang pada Messi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Almeyda dan Ortega, dua pemain tim nasional Argentina era 90-an dan awal 2000-an menilai kritik yang ada pada Messi terlalu berlebihan dan tidak semestinya dilakukan.
"Mereka adalah grup yang terdiri dari 23 pemain, bukan hanya Messi. Messi pemain terbaik di dunia namun tidak diperlakukan sebagaimana ia layak diperlakukan," ujar Almeyda kepada Fox Sports.
Menurut Almeyda, sangat tidak pas bila publik Argentina menuntut Messi untuk bisa menampilkan performa luar biasa di Barcelona secara utuh di tim nasional Argentina.
"Sangat sulit bagi Messi untuk bermain dengan gayanya seperti di Barcelona. Messi selalu menjadi yang terbaik di tim Argentina namun tidak akan bisa menjadi Messi seperti saat di Barcelona."
"Di Barcelona, tujuan utama rekan-rekannya adalah mengembalikan bola pada dirinya. Sedangkan di Argentina, yang terjadi adalah kebalikan dari itu," kata Almeyda berpendapat.
Ortega Lindungi MessiKritikan lain yang mengarah pada Messi adalah pemain bernomor punggung 10 itu dianggap kurang bergairah saat bermain dengan kostum Argentina.
Mendengar kritikan itu, Ortega pun langsung balas menyerang para pengkritik Messi itu dengan jawaban tegas.
"Bagaimana mungkin saya memberi label 'tak bergairah' pada anak yang rela menusukkan jarum ke tubuhnya untuk mengobati penyakitnya saat usia 11 tahun?"
"Bagaimana mungkin saya memberi label 'tak bergairah' pada anak 11 tahun yang pergi ke Eropa demi menjaga mimpi dan masa depan dirinya dan keluarganya?"
"Bagaimana mungkin saya memberi label 'tak bergairah' pada anak yang mengatakan tidak pada negara yang telah memberikan segalanya (Spanyol) dan memilih untuk bergabung dengan negara yang tidak memberinya apa-apa (Argentina)?" ucap Ortega.
Saat kecil, Messi memang mengalami masalah hormon pertumbuhan. Di Argentina, tidak ada yang sanggup membiayai pengobatan Messi dan akhirnya Barcelona lah yang merekrut Messi dan menyatakan siap menanggung semua biaya pengobatannya.
Meski sudah ada di Spanyol sejak usia 11 tahun, Messi tidak pernah kehilangan hasrat untuk membela tanah kelahirannya, Argentina dan itu dibuktikannya dengan menolak panggilan tim nasional junior Spanyol.
(ptr/ptr)