Menerka Nasib Andrea Pirlo di Timnas Italia

M. Arby Rahmat | CNN Indonesia
Selasa, 07 Jul 2015 17:30 WIB
Pertanyaan selanjutnya yang timbul setelah Andrea Pirlo pindah ke New York City FC adalah bagaimana nasib sang gelandang metronom itu di timnas Italia?
Andrea Pirlo masih akan jadi andalan timnas Italia hingga Piala Eropa 2016. (REUTERS/Darrin Zammit Lupi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pertanyaan selanjutnya yang timbul setelah Andrea Pirlo pindah dari Juventus ke New York City FC adalah bagaimana nasib sang gelandang metronom itu di timnas Italia?


Sudah bukan rahasia lagi kalau setiap pemain besar Eropa pindah ke Liga Amerika Serikat (MLS), mereka akan kesulitan memperkuat tim nasional.

David Villa (New York City FC) dan David Beckham (LA Galaxy) misalnya. Keduanya langsung tidak dilirik pelatih timnas masing-masing setelah memutuskan bermain di MLS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kurang kompetitifnya kompetisi MLS menjadi salah satu alasan pemain tidak dipanggil masuk timnas. Bahkan Beckham sampai harus rela bermain di AC Milan saat masa liburan MLS demi menarik perhatian pelatih timnas Inggris ketika itu, Fabio Capello.

Sementara bagi pemain, faktor usia yang tidak lagi muda dan penghasilan yang cukup menjadi pilihan untuk mencari ketenangan bermain sepak bola di negeri Paman Sam.

Lalu bagaimana dengan Pirlo? Situasi dan kondisinya tentu saja berbeda.

Di penghujung karirnya, Pirlo menghadapi suatu kondisi di mana kualitas timnas Italia tidak seperti pada saat masa keemasannya saat menjuarai Piala Dunia 2006.

Sebelumnya, kondisi sepak bola Italia dianggap oleh pelatih timnas Italia Antonio Conte, tengah sekarat. Menurut mantan pelatih Juventus, hal itu disebabkan karena sedikitnya 'tabungan' pemain muda berbakat.

Kekhawatiran Conte muncul setelah melihat The Azzurri kesulitan mengalahkan Albania 1-0 pada laga persahabatan di Luigi Ferraris, 18 November silam. Sebelumnya, Italia harus tersingkir dari fase grup Piala Dunia 2014.

Tahun ini, timnas Italia belum pernah menang baik dalam pertandingan persahabatan maupun kualifikasi Piala Eropa 2016.

"Kami memasuki fase sulit dalam regenerasi pemain. Kami benar-benar dalam masalah," ucap Conte.

Pemain Kunci

Walau hingga Juni 2015 poin Italia di peringkat FIFA meningkat dari 1.085 menjadi 1.101, namun Gli Azzurri sesungguhnya stagnan di posisi ke-13. Posisi Italia berada di bawah tim seperti Romania, Swiss, Kolombia, Argentina, dan Belgia.

Berdasarkan kondisi tersebut, kehadiran Pirlo masih dibutuhkan timnas Italia. Musim lalu, Pirlo masih membuktikan mampu memberikan performa yang stabil.

Akan tetapi di level timnas, penampilannya tak cemerlang. Tahun ini, dari empat pertandingan, dua di antaranya harus absen karena cedera betis. Sementara tahun 2014, dari 12 pertandingan, Pirlo hanya main tujuh kali.

Belum adanya pengganti Pirlo di lini tengah Italia menjadi pertimbangan Conte untuk tetap membuka pintu untuk pemain veteran itu. Kemampuan dan pengalaman Pirlo masih unggul jauh atas sejumlah gelandang muda Italia lainnya.

"Saya tidak bisa menjadi ahli waris Pirlo, karena saya sama sekali berbeda darinya," tutur rekan setim Pirlo di Juventus dan Italia, Claudio Marchisio, seperti dilansir Football Italia.

"Saya menyaksikan permainannya setiap hari dan itu membantu saya. Untuk belajar dari seorang juara seperti dia membuat saya lebih mudah bermain di atas lapangan."

Ditambah lagi, kebutuhan Italia akan Pirlo terlihat jelas saat Italia kalah 0-1 dari Portugal dalam pertandingan persahabatan di Stade de Genève (16/7). Di pertandingan yang dihadiri hampir 20.000 penonton tersebut, gelandang 36 tahun itu tampil penuh tanpa diganti.

Ini adalah bukti bahwa Pirlo masih dibutuhkan timnas Italia. Mudahnya, apa jadinya Italia tanpa Pirlo? (har/har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER