Madrid, CNN Indonesia -- Sulit berharap untuk melihat Real Madrid seperti AC Milan yang memperlakukan legendanya dengan elegan. Apa yang terjadi pada Milan dan Paolo Maldini tidak terjadi pada Madrid dan Raul Gonzalez.
Kisah Raul dan Madrid pada awalnya serupa dengan kisah Maldini dan Milan. Raul adalah pemain yang meniti karier di Madrid sejak awal. Ia adalah pemain muda yang sukses menjelma sebagai pemain kelas dunia bersama Madrid.
Dengan kostum putih-putih khas 'Los Blancos' Raul menjelma jadi salah satu striker yang paling ditakuti di era 90-an dan 2000-an.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketajaman Raul mampu membawa dirinya mampu dua kali menjadi pencetak gol terbanyak Liga Spanyol, dua kali topskor Liga Champions dan lima kali pemain terbaik La Liga. Ia pun memecahkan rekor sebagai pencetak gol terbanyak Madrid sepanjang masa.
Bukan hanya gelar individu, Raul juga mengantarkan banyak kesuksesan bagi Madrid sebagai seorang kapten dan motor tim.
Enam titel La Liga, tiga trofi Liga Champions, empat trofi Piala Eropa, satu trofi Piala Super Eropa, empat trofi Piala Super Spanyol, dan dua Piala Interkontinental (Piala Dunia Antar Klub) adalah gelar-gelar yang pernah diberikan Raul untuk Madrid.
Namun untuk bisa pensiun di Madrid? Raul tak bisa mendapatkannya, seperti halnya Maldini di Milan. Madrid sepertinya terlalu besar untuk sekedar mengakomodir keinginan Raul selagi ego Raul untuk tetap bisa bermain secara reguler pun tak bisa ditolerir.
Bagi Raul yang sudah terbiasa menjadi mesin gol Madrid, duduk di bangku cadangan adalah sebuah hal yang tidak sesuai dengan kata hatinya.
Sementara itu bagi Madrid, terus memberikan kesempatan bermain bagi Raul di formasi inti Madrid adalah sebuah hal yang terlalu dipaksakan.
Dengan mengandalkan Raul di lini depan, Madrid seolah tampil sebagai tim yang tak mampu memperbaharui lini depannya. Padahal ketika itu mereka baru saja sukses mendatangkan striker-striker muda macam Cristiano Ronaldo, Gonzalo Higuain, dan Karim Benzema.
Sejumlah pendukung Madrid pun mulai menyuarakan ketidakpuasan terhadap kinerja Raul di lini depan. Raul memang hebat, namun masa emasnya sudah berlalu dan Madrid harus merespons hal tersebut.
Untuk pensiun di usia 33 tahun, Raul sepertinya juga belum sanggup karena ia merasa masih ada energi yang meluap-luap di dalam dirinya.
"Saya memutuskan untuk pergi dari Madrid. (Jose) Mourinho sendiri ingin saya bertahan di sana," ujar Raul mengenang.
Mourinho berharap Raul bisa tetap jadi sosok senior di Madrid namun dengan porsi bermain yang lebih sedikit, seperti halnya Marco Materazzi di Inter Milan. Raul tak berkenan dan akhirnya ia pun hengkang.
Raul tak ingin menjadi Manuel Sanchis yang bisa mengakhiri karier di Madrid namun hanya jadi penghias bangku cadangan dalam tahun-tahun terakhirnya.
Raul ingin pengujung karier yang lebih indah daripada sekedar duduk-duduk di bangku cadangan dan menyaksikan temannya bermain. Karena itu ia memilih untuk pergi dari klub yang dicintainya sampai mati itu.
Madrid bukan Milan, namun rasa cinta Raul kepada Madrid tetap sama halnya dengan Maldini kepada Milan.
Menilik kisah Raul, pastinya tidak akan banyak yang heran bila saat ini Iker Casillas yang sudah menjaga gawang Madrid sejak usia belia bisa terbuang dari Santiago Bernabeu.
Raul boleh jadi ikon Madrid, pun begitu halnya dengan Casillas. Namun itu tidak lantas membuat mereka mendapatkan jalan lapang untuk bisa selamanya berada di 'Los Blancos', kecuali mereka mau berkompromi untuk duduk di bangku cadangan di tahun-tahun terakhirnya.
Madrid hanya menyediakan sebelas tempat bagi pemain yang tengah berada dalam performa terbaiknya. Mereka yang sudah menunjukkan tanda-tanda lewat dari masa jaya, maka harus siap menyingkir, tak peduli mereka begitu hebat di masa lalu.
"Santiago Bernabeu akan selalu menjadi rumah saya. Ketika saya siap untuk kembali dengan menawarkan sesuatu hal yang berbeda, maka saya akan kembali," ujar Raul.
Meski pernah dikecewakan, Raul tak akan pernah bisa melupakan satu hal, namanya terkenal di dunia berkat Madrid. Dan meski pernah terbuang, cinta Raul akan tetap ada untuk Madrid.
(ptr)