London, CNN Indonesia -- Roger Federer seolah memutar waktu dan kembali ke permainan terbaiknya ketika ia mengatasi perlawanan petenis kesayangan tuan rumah, Andy Murray, tiga set langsung 7-5 7-5 6-4 di semifinal Wimbledon 2015.
Bukan hanya mengeluarkan servis-servis brilian, yang bahkan membuat Murray tidak mendapatkan angka di saat genting, Federer juga menampilkan permainan
servis and volley yang menjadi ciri khasnya dengan sangat baik.
Petenis berusia 33 tahun itu sendiri mencatatkan 20 servis as pada laga ini dan total 56 angka kemenangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenangan ini membuat Federer mencapai final Wimbledon ke-10 sepanjang kariernya -- final grand slam ke-26. Di partai pamungkas, ia akan menghadapi lawan yang mengalahkannya di final Wimbledon tahun lalu, Novak Djokovic.
"Saya luar biasa senang. Mungkin saya tidak menunjukkannya karena penonton menjadi terdiam," kata Federer seusai pertandingan.
Saat ini, Federer sendiri telah mengantongi tujuh gelar Wimbledon dan 17 grand slam secara keseluruhan.
Saling Mempertahankan ServisDi set pertama, Murray bermain dari
baseline sementara Federer mengandalkan
serve and volley. Kedua petenis sama-sama langsung menunjukkan permainan terbaiknya dan tak ingin memberikan satu celah pun untuk dieksploitasi lawan.
Pertandingan sempat terlihat akan memasuki
tiebreak di gim ke-12, tapi Federer kemudian mendapatkan celah untuk mematahkan servis Murray. Pada kedudukan 0-15, Federer mencatatkan tiga angka beruntun setelah satu pengembalian Murray menyangkut di net dan dua pukulan voli Federer tidak bisa dikembalikan Murray. 40-15.
Murray sempat memperkecil angka 40-30 melalui servis as, namun petenis Inggris tersebut justru melakukan kesalahan pengembalian bola ketika bermain ke depan net. Federer pun mampu merebut set pertama.
Pada set kedua, terjadi pertarungan luar biasa di gim sepuluh dalam angka 5-4 untuk keunggulan Federer dan Murray memegang servis.
Federer sempat unggul terlebih dahulu 40-0 dan mendapatkan
set point, namun Murray yang kemudian mengeluarkan servis as dan pukulan slice terukur justru bisa mencatatkan lima poin beruntun dan mendapatkan
advantage.
Yang terjadi setelahnya adalah reli-reli panjang, pertarungan menegangkan yang diwarnai oleh pukulan dan servis as dari kedua petenis, sehingga sempat terjadi tujuh kali
deuce.
Sebuah servis as dari Murray menutup gim tersebut dan memaksakan angka menjadi 5-5.
Federer yang memegang servis kemudian tak memberikan angka sama sekali untuk Murray di gim ke-11 dan kemudian merebut set kedua dengan mematahkan servis Murray -- break kedua pada pertandingan ini.
Di set ketiga, Murray kembali lengah di gim penentuan dalam kedudukan 5-4 untuk keunggulan Federer. Berbeda dengan dua set sebelumnya, Federer tak mau berlama-lama dan menutup set ketiga dengan angka 6-4.
(vws)