Jakarta, CNN Indonesia -- Dianggap sebagai liga terbaik di dunia, tiap tahunnya Liga Primer Inggris selalu diramaikan dengan perpindahan pemain yang melibatkan dana transfer tidak sedikit.
Rekor transfer penjualan pemain termahal di dunia saat ini pun masih dipegang oleh salah satu klub Liga Primer, Tottenham Hotspur, saat mereka melepas Gareth Bale ke Real Madrid pada musim 2013/2014 lalu. Saat itu Spurs melepas Bale dengan banderol 94 juta euro.
Menarik untuk dicermati klub yang paling banyak meraup paling banyak keuntungan dari hasil penjualan pemain mereka dalam lima tahun terakhir di Liga Primer. Apakah Southampton yang rutin 'dirampok' Liverpool? Chelsea yang dua musim berturut-turut memiliki neraca penjualan positif? Atau Spurs yang mencatatkan rekor penjualan terbesar?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika melihat catatan
Transfermarkt atas
penjualan klub-klub Liga Primer selama lima tahun terakhir, Spurs saat ini merupakan klub yang paling banyak mendulang uang dari penjualan pemain.
Total, Spurs mampu mendapatkan 318,58 juta euro dari hasil penjualan dan harga 94 juta euro yang melekat pada Bale merupakan salah satu penyumbang terbesar bagi kas Tottenham.
Tak hanya itu, Spurs juga ternyata memiliki catatan neraca transfer yang paling bagus di antara 20 klub Liga Primer musim ini.
Klub yang dimiliki Daniel Levy tersebut empat kali mencatatkan neraca positif dalam lima musim terakhir dan mendapatkan keuntungan sebesar 37,64 juta euro dari hasil penjualan dan pembelian pemain mereka. Hal tersebut membuat mereka menjadi satu-satunya klub di Liga Primer yang memiliki neraca transfer positif di lima musim belakangan.
Menjual Untuk MembeliBerada di belakang Spurs sebagai klub yang paling banyak mendapatkan uang dari hasil penjualan pemain adalah klub asal London lainnya, Chelsea. The Blues mampu meraup 313,52 juta euro dari hasil penjualan bintang-bintang mereka seperti Juan Mata, Andre Schuerrle, hingga David Luiz dan Romelu Lukaku.
Meski demikian, The Blues tetap kehilangan 167,33 juta euro dalam lima tahun terakhir. Hal ini disebabkan aktivitas pembelian besar-besaran yang rutin dilakukan oleh klub asuhan Jose Mourinho tersebut. Hingga aktivitas transfer mereka pada musim ini ini, The Blues telah merogoh kocek mereka sebesar 480,85 juta euro untuk memperkuat skuat.
Hal serupa juga dilakukan tiga klub lain yang juga mampu mendapatkan banyak uang dari penjualan selama lima musim ke belakang.
Arsenal (meraup 190,47 juta euro), Liverpool (174,82 juta euro), dan Southampton (160,07 juta euro) juga menggunakan uang yang mereka dapatkan dari penjualan pemain untuk mendatangkan pemain baru. Sehingga, tidak mengherankan neraca transfer ketiga klub tersebut saat ini berada pada sisi negatif.
Aktivitas transfer membuat Arsenal mengeluarkan 113,98 juta euro, Liverpool 233,19 juta euro, dan Southampton juga menghabiskan 28,68 juta euro dalam lima tahun terakhir.
Status Liga Primer sebagai liga terketat di dunia, memang membuat klub-klub berlomba untuk memperkuat skuat masing-masing, sehingga tidak heran prinsip 'gali lubang tutup lubang' terus dilakukan oleh klub-klub di daratan Inggris. Mereka terus bertaruh membeli pemain-pemain mahal demi mendapatkan tempat terbaik.
Jika mereka melepas pemain bintang, maka mereka langsung aktif di bursa transfer untuk mengisi lubang yang ditinggalkan pemain tersebut, hal yang saat ini sedang berlangsung di Inggris, dan terus akan berlanjut di musim-musim berikutnya.
(vws)