Lima tahun, Hukuman Bagi Penggemar Chelsea yang Rasis

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Rabu, 22 Jul 2015 20:27 WIB
Pendukung Chelsea yang melakukan tindakan rasis di terhadap pria kulit hitam di Paris mendapatkan hukuman lima tahun dari pengadilan Inggris.
Ilustrasi Pendukung Chelsea. (Reuters/Carl Recine)
London, CNN Indonesia -- Penggemar Chelsea yang rasis saat mendukung timnya kala bertarung di kandang Paris Saint-Germain (PSG) mendapatkan hukuman lima tahun karena tindakannya di stasiun kereta Metro Paris, Perancis.

Sebelumnya, pada Februari silam, sekelompok pendukung Chelsea mencegah seorang pria kulit hitam--yang kemudian diketahui bernama Souleymane Sylla--masuk ke dalam kereta Metro Paris. Selain mencegah pria tersebut, mereka pun bernyanyi-nyanyi.

'We’re racist, we’re racist and that’s the way we like it.'

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(Kami rasis, Kami rasis dan kami menyukainya).

Insiden itu direkam seorang pria dan mengirimnya ke Guardian sehingga tindakan para penggemar Chelsea itu diketahui publik dunia. Kecaman demi kecaman pun berdatangan, termasuk dari Chelsea.

Kini, hampir enam bulan setelah insiden tersebut, salah satu pelaku rasis Richard Barklie, 50, mendapatkan hukuman lima tahun dijauhkan dari pertandingan sepak bola akibat tindakannya. Hukuman itu dijatuhkan hakim distrik di London timur, Gareth Branston.

Barklie--seorang mantan polisi di Irlandia Utara dan kini menjadi salah satu direktur dari World Human Right Forum--terlihat dua kali mendorong Sylla untuk mencegahnya masuk kereta Metro Paris.

Hari ini, Branston menyatakan Barklie terbukti terlibat dalam nyanyian rasis di kereta itu. Selain itu, Barklie pun disebut terbukti bersalah melakukan tindakan agresif dan mengganggu terhadap Sylla.

Dalam tayangan video, Barklie memang terlihat dua kali mendorong Sylla agar tak masuk ke dalam kereta.

[Gambas:Youtube]

Namun, Barklie tak serta merta menerima hukuman tersebut. Ia membela diri di hadapan meja hakim.

"Tuan Sylla, dan dalam pandangan saya, adalah yang menggunakan tindakan agresi. Dari apa yang saya lihat dan apa yang saya pandang dia secara agresif mencoba mendorong dirinya sendiri masuk ke dalam ruang yang memang tak ada tempat lagi," tukas Barklie seperti dikutip Euro Sport.

Barklie mengatakan Sylla yang tak bisa masuk itu terus memaksa dan berteriak kepadanya. Itu, lanjut Barklie, bisa disaksikan dalam rekaman lain yang lebih menunjukkan tentang tindakan Sylla.

"Dan ada (ludah) yang memuncrat dari mulutnya," tukas Barklie. "Saya memang mendorong dia--saya menaruh tangan saya untuk menghentikan dia masuk ke dalam tempat dimana saya berdiri."

Selain Barklie, hakim juga menghukum dua orang lain yakni Jordan Munday dan Josh Parsons.

Di sisi lain, Sylla menyatakan dirinya masih trauma dan menolak undangan dari Chelsea untuk menyaksikan pertandingan leg kedua antara tim itu dan PSG di London tiga pekan kemudian.

"Saya tidak akan pergi. Mereka tidak bisa membeli saya dengan selembar tiket. Saya bukan anak kecil," kata Sylla kepada RTL Radio kala itu, "Saya tidak ingin duduk di stadion itu bersebelahan dengan orang-orang yang mendorong saya." (kid/kid)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER