Barcelona, CNN Indonesia -- Federasi Sepak Bola Eropa, UEFA, menjatuhkan sanksi denda sebesar 30 ribu euro kepada Barcelona terkait aksi suporter mereka pada saat gelaran laga final Liga Champions lalu di Berlin, pada 6 Juli lalu.
UEFA menilai Barcelona melanggar ketentuan yang melarang adanya segala bentuk kegiatan berbau kampanye di semua ajang olahraga sepak bola. Termasuk di dalamnya pesan bermuatan politik, agama, ras, dan sejenisnya.
Sanksi ini, mengutip
AS, diputuskan setelah Badan Kontrol, Etika, dan Disiplin UEFA menggelar pertemuan terkait masalah ini. Mereka memutuskan The Azulgrana telah melanggar pasal 16 (2) (e) peraturan UEFA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam gelaran pertandingan melawan Juventus yang dimenangkan Barcelona itu, terlihat adanya bendera Estaladas, yang merupakan lambang kemerdekaan Katalonia. Mereka juga menyanyikan lagu yang berisi tuntutan untuk Katalonia meraih kemerdekaan.
Besaran denda tersebut lebih kecil dari ketetapan UEFA sebelumnya, yakni 75 ribu euro. Penurunan denda ini diklaim lantaran suporter Barcelona tetap berperilaku damai saat merayakan kemenangan mereka.
Dengan hukuman ini, UEFA berharap semua klub turut andil dalam menjaga perilaku para suporternya dan segala sesuatu yang terjadi di stadion saat mereka berlaga.
Hal serupa terjadi saat laga final Piala Raja antara Barcelona melawan Atletico Bilbao. Saat itu, ada tudingan bahwa supoter kedua tim telah melecehkan lagu kebangsaan Spanyol saat dikumandangkan di Stadion Camp Nou.
Suporter dituding bersiul dan membunyikan peluit saat lagu kebangsaan Spanyol yakni The Marcha Real berkumandang.
Tindakan ini disinyalir sebagai bentuk kesetiaan mereka kepada identitas Katalonia (Barcelona) dan Basque (Bilbao), yang memang sudah lama ingin memisahkan diri dari Madrid.
(vri)