London, CNN Indonesia -- Usain Bolt yang masih diragukan kebugarannya dan juga status Mo Farah sebagai anak emas dunia atletik Britania Raya akan berada di bawah sorotan media ketika kedua pelari kembali ke Stadion Olimpik London pada akhir pekan ini.
Ajang dua hari yang dinamai Anniversary Games, termasuk di dalamnya kejuaraan atletik Diamond League, akan menampilkan para pelari terbaik dunia. Bolt yang meraih enam medali emas Olimpiade akan menjadi bintang utama ketika ia menjalani kompetisi lari 100 meter pada Jumat (24/7).
Saat ini, Bolt terlihat berbeda dari atlet yang mengangkat reputasi lari dari air keruh yang dikotori skandal doping -- dengan cara meraih medali emas di ajang 100 dan 200 meter pada Olimpiade Beijing dan London.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebugaran dan kecepatan Bolt akan menarik perhatian pecinta olahraga, terutama karena kejuaraan dunia hanya berjarak satu bulan lagi. Pelari Amerika Serikat yang bangkit kembali pada tahun ini, Justin Gaitlin, berambisi untuk mengalahkannya.
Namun tidak ada pertarungan antar kedua pelari di London. Bolt akan menjadi favorit kuat untuk mengalahkan pemegang rekor Eropa, Jimmy Vicaut dari Perancis, yang berlari 9,86 detik di Paris tiga pekan lalu dan juga pelari AS, Mike Rodgers.
Dengan Gaitlin --pernah dua kali dihukum karena terkait kasus doping-- yang semakin bersinar, kembalinya kecepatan Bolt akan menjadi dorongan berharga bagi dunia olahraga yang masih sering kali dicurigai terkait doping. Tuduhan paling baru menimpa pelatih Farah, Alberto Salazar.
Farah, pemenang medali emas jarak 5000 meter dan 10 ribu meter, telah menyatakan kesetiaannya pada Salazar yang kini sedang diselidiki oleh badan anti doping Inggris dan Amerika Serikat.
Meski Farah sama sekali tidak dicurigai, hidupnya menjadi tidak nyaman dalam beberapa bulan ke belakang. Padahal setelah memenangi medali emas tiga tahun lalu di hadapan publik London, ia terlihat tidak memiliki cela apapun.
"Ini bukan hal yang baik, namun di saat yang bersamaan, saya telah menjawab semua yang bisa saya jawab. Ini tidak berada dalam kendali saya dan tidak memiliki kaitan sama sekali dengan saya," kata Farah kepada ITV.
"Saat ini saya hanya ingin terus berlari dan melakukan yang saya sukai. Saya sangat senang bisa kembali ke stadion itu dan berkompetisi di depan penonton rumah sendiri," kata pelari berusia 32 tahun itu.
Pemenang emas heptathlon Olimpiade London, Jessica Ennis-Hill, akan mendapatkan sambutan hangat ketika ia bertanding di hadapan pendukungnya sendiri pada multi-ajang, yang dimulai dari lari halang rintang 100 meter pada Jumat..
Pelari Kenya, David Rudisha, yang memecahkan rekor dunia 800 meter tiga tahun lalu, akan kembali menjajal nomor tersebut. Sementara atlet Britania Greg Rutherford akan menghadapi lawan yang kuat di nomor lompat jauh.
(vws)