Teahupo'o, Tahiti, CNN Indonesia -- Seorang atlet olahraga ekstrem asal Australia, Robbie Maddison menantang dirinya untuk berselancar di atas ombak lautan dengan menggunakan sepeda motor.
Tak mudah bagi pria berusia 34 tahun itu untuk menuntaskan mimpi tersebut. Pada saluran youtube DC Shoes disebut bahwa Maddison merencanakan aksinya itu selama hampir dua tahun.
Akhirnya, April lalu, mimpi itu pun dituntaskan pria dengan nama alias Maddo itu di perairan Tahiti, Samudera Pasifik. Maddo mengendarai motocrossnya dari hutan di kepulauan Polinesia itu hingga ke samudera dan berselancar menembus ombak yang menggulung tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maddo menyebutnya sebagai proyek '
Pipe Dream'. Maddo mengendarai sepeda motor modifikasinya menembus salah satu perairan dengan ombak terkenal di dunia di Teahupo'o dan Papara.
[Gambas:Youtube]
"Ketika saya bercerita tentang ide saya, saya bicara dengan penuh kepercayaan diri," tukas Maddo seperti dikutip
ESPN X Games.
Maddo mengutarakan ia selalu serius dengan gagasan-gagasan atraksi ekstrem yang melintas di kepalanya. Namun, untuk melakukan itu, Maddo melakukannya dengan perhitungan agar tak sia-sia.
Lantas bagaimana tiba-tiba Maddo ingin berselancar di samudera dengan sepeda motornya?"Itu tak datang (tiba-tiba) dalam satu malam," jawab Maddo.
Maddo mengatakan hal itu telah menjadi mimpinya setelah melihat pengendara motocross Brian Manley pada pertengahan 1990an mengendarai sepeda motornya meluncur di atas kolam.
Maddo yang merupakan kelahiran New South Wales, Australia, itu kemudian bermimpi dapat mengendarai motornya sendiri sangat jauh di atas air.
Hobinya bermain selancar kemudian mencetuskan ide. Ide itu datang ketika ia menghabiskan masa berselancar saat liburan natal bersama saudara laki-lakinya beberapa tahun lalu.
Ia lantas mulai menggambar rancangan modifikasi motor. Seorang kenalan Maddo, Bill King, pakar roket untuk kegiatan ekstrem berkunjung ke rumahnya. Sang kenalan melihat sketsa rancangan Maddo dan menyatakan bahwa upayanya bisa berhasil.
Mereka berdua lalu mulai memodifikasi motor dan mengujicobanya.
"Kami tidak punya tangki air dan sebuah laboratorium; jadi yang kami berdua lakukan hanya mengendarinya, mengujinya, dan membenahi lagi (modifikasi)," kata Maddo.
Uji cobanya tak selalu berhasil. Ia pun tak hanya menggunakan satu jenis dan merek motor. Pada satu titik, Maddo bahkan sempat hampir frustasi.
(Proyek) ini menguji setiap atom dalam tubuh saya, apakah saya seorang atlet yang mampu melewati ini," katanya.
Akhirnya, ia percaya diri dengan sepeda motor modifikasinya. Dan, pada 17 April tahun ini, Maddison dan keluarganya terbang dari Los Angels ke Tahiti untuk memulai proyek finalnya.
Maddo tak langsung mencoba motornya. Dia lebih memilih bermain selancar dan mempelajari karakter ombak di Teahupo'o dan Papara bersama temannya, seorang juara selancar lokal Raimana Van Bastolaer dan pemain skateboard Mikey Taylor.
Pada 27 April, 10 hari setelah ia berada di Tahiti, Maddo dan timnya setuju untuk memulai proyek berselancar dengan sepeda motor. Teahupo'o adalah yang lokasi pertama. Ia menaiki sepeda motornya di tengah ombak dengan tinggi 20 kaki.
"Anda tidak dapat melihat ketika ombak pecah tepat di belakang saya. Jujur saja saya hanya berpikir (saat) itu mungkin adalah akhir dari kehidupan saya," kata Maddo seperti dikutip kantor berita Australia,
ABC News.
Dan, ketika selamat setelah menembus ombak, Maddo pun memeluk sang istri di pinggir pantai dan meminta maaf terhadap teman-temannya yang telah khawatir melihat atraksi dirinya.
(kid/kid)