Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah lebih dari satu dekade tanpa gelar Liga Primer Inggris, publik Stadion Emirates masih menanti kebangkitan klub kebanggaan mereka, Arsenal. Mampukah The Gunners mengakhiri paceklik gelar Liga Primer musim ini?
Klub Meriam London sebenarnya tak pernah kekurangan materi pemain untuk bersaing di kancah teratas sepak bola Inggris.
Namun berbagai permasalahan, mulai dari cedera pemain hingga inkonsistensi performa pemain, sering mereka alami. Hasilnya, Arsenal lebih sering bercokol di peringkat ketiga atau keempat di akhir musim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada musim 2013/2014 misalnya. Tim asuhan Arsene Wenger itu sebenarnya mampu menguasai puncak klasemen Liga Primer mulai dari pekan keempat.
Dominasi The Gunners itu berlanjut hingga pekan ke-24, sebelum para pemain mereka mulai rutin mengisi ruang medis karena berbagai permasalahan cedera.
Mulai dari Olivier Giroud, Mesut Oezil, Aaron Ramsey, Kieran Gibbs, hingga pemain pinjaman yang datang di bursa transfer musim dingin, Kim Kallstrom, semuanya absen dari daftar susunan pemain inti Arsenal karena masalah cedera.
Rentetan cedera itu membuat Arsenal tergeser dari peringkat pertama dan pada pekan ke-30, akhirnya terlempar ke posisi keempat, yang terus mereka tempati hingga akhir musim.
Namun, kedatangan Shad Forsythe sebagai kepala peningkatan performa pemain, fasilitas medis baru di akademi, hingga penggunaan StatDNA (perusahaan analisis data), membuat statistik cedera pemain Arsenal semakin berkurang dalam beberapa musim terakhir.
Musim lalu, setelah pada paruh pertama musim, rata-rata terdapat dua kasus cedera di setiap pertandingan. Jumlah itu semakin menurun pada paruh kedua musim menjadi 1,4 kasus cedera.
Menurunnya kasus cedera di skuat Arsenal juga membuat raihan poin mereka pada paruh kedua musim lalu semakin meningkat. Dari 1,74 poin di tiap pertandingan pada paruh pertama musim, menjadi 2,43 poin di tiap pertandingan pada paruh kedua.
Padahal dari musim 2003/04 hingga 2013/14, dilansir Telegraph, terdapat 312 kasus cedera di Arsenal, jauh di atas rata-rata cedera klub di Liga Primer dalam kurun waktu yang sama.
Cech Kepingan yang HilangTak hanya itu, kedatangan penjaga gawang asal Republik Ceko, Petr Cech, pada bursa transfer musim panas ini turut membuat skuat Arsenal saat ini semakin lengkap.
Pasalnya, semenjak era David Seaman hingga Jens Lehmann di bawah mistar Arsenal, klub asal London Utara itu tak pernah memiliki penjaga gawang yang benar-benar dapat diandalkan di lini belakang.
Mulai dari Manuel Almunia, Damien Martinez, Vito Mannone, hingga Wojciech Szczesny dan David Ospina, Arsenal rutin merotasi penjaga gawang mereka, dan kehilangan sosok pemimpin yang mengatur lini belakang tim.
Maka, kedatangan Cech dari rival satu kota, Chelsea, kini seakan melengkapi kepingan yang selalu hilang di skuat utama The Gunners.
Hasilnya? debut Cech menghadapi mantan klubnya, Chelsea, berakhir dengan trofi pertama Arsenal pada musim ini di ajang Community Shield, Minggu (2/8) lalu.
Kendati trofi itu tak terlalu bergengsi, hasil positif di Community Shield dapat menjadi katalis kebangkitan Arsenal pada musim ini.
Bahkan bukan tak mungkin pada akhir musim nanti, Cech akan membuat Chelsea gigit jari karena melepasnya. Sama seperti ketika suporter The Blues harus gigit jari di ajang Community Shield.
Spesialis KegagalanTak hanya itu, setelah lama hanya menjadi tim penghibur empat besar di Liga Primer, musim 2015/16 juga dapat menjadi kesempatan bagi Wenger untuk menunjukkan kualitasnya.
Apalagi mengingat serangan manajer Chelsea, Jose Mourinho, kepada Wenger pada 2014 lalu.
"Dia merupakan spesialis kegagalan," ujar Mourinho saat itu. "Jika saya melakukan itu di Chelsea (tanpa gelar selama delapan tahun), saya akan pergi dan tak pernah kembali."
Akan tetapi, sejak Mourinho mengatakan itu, Wenger justru telah merebut lebih banyak trofi dibandingkan dengan manajer asal Portugal tersebut --terlepas dari besaran gengsi trofi yang direbut.
Wenger berhasil merebut dua trofi Piala FA dan dua trofi Community Shield. Sedangkan Mourinho merebut trofi Liga Primer dan Piala Liga.
Setelah membungkam mulut besar rival satu kotanya itu di ajang Community Shield, Wenger kini berharap mampu melakukan hal yang sama di ajang yang lebih bergengsi, seperti trofi Liga Primer yang telah 11 tahun absen dari ruang trofi The Gunners.
(har)