Jakarta, CNN Indonesia -- Musim baru Liga Primer Inggris akan dimulai akhir pekan ini dan manajer Watford, Quique Flores, merasa siap menghadapi persaingan ketat liga paling bergengsi di dunia tersebut.
Watford sendiri mendapatkan sebuah tempat di Liga Primer musim ini setelah musim lalu duduk di peringkat ke-2 klasemen akhir Divisi Championship, berselisih satu poin di bawah AFC Bournemouth yang memiliki 90 poin. Walau kebobolan 45 gol dari 44 pertandingan, Watford mendapat promosi bersama dengan AFC Bournemouth, dan Norwich City.
Ketatnya persaingan Liga Primer bukan kali hal asing bagi Watford. Sebelumnya,
The Orns pernah dua kali masuk Liga Primer yakni pada musim 1999/2000 dan 2006/2007.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu hal yang membedakan Watford sekarang dan masa lalu adalah sang pemilik, Gino Pozzo anak dari Giampaolo Pozzo.
Dalam dunia sepak bola keluarga Pozzo sudah memiliki nama. Giampaolo adalah pemilik klub kecil Italia, Udinese, yang membuat Si Zebra Kecil terus bertahan di Serie-A selama bertahun-tahun. Pozzo juga adalah pemilik klub Spanyol, Granada.
Satu hal yang paling terkenal dari diri Pozzo adalah masalah rekrutmen pemain. Ia memiliki salah satu jejaring pemandu bakat paling besar di dunia, yang tersebar di seluruh belahan bumi.
"Kami beroperasi dalam skala global dan memiliki banyak mantan pemain sebagai pemandu bakat," kata Andrea Carnevale, kepala dari jejaring pemandu bakat milik Pozzo, kepada
The Guardian.
"Kami menjangkau setiap kompetisi di seluruh dunia -- kejuaraa daerah di setiap level, mulai dari U-17 hingga U-21, di liga domestik di Brasil, Argentina, Chile, Kolombia, dan juga di seputar Eropa."
Untuk memastikan Watford tidak terdegradasi seperti dua kesempatan sebelumnya, Pozzo pun memborong banyak pemain untuk mendukung skuat Watford.
Steven Berghuis dari AZ Alkmaar adalah pemain ke-11 yang tiba ke Vicarage Road setelah pemain-pemain berpengalaman lainnya seperti Sebastian Prodl (Werder Bremen), Matej Vydra (Udinese), Jose Holebas (Roma), Valon Behrahmi (Hamburg), Miguel Britos (Napoli), Jose Manuel Jurado (Spartak Moscow), dan Etienne Capoune (Tottenham Hotspur).
Heurelho Gomes yang bergabung dengan Watford sejak 24 Mei 2014, kemungkinan masih akan jadi andalan. Berdasarkan yang dilansir dari situs transfermarkt, musim lalu Gomes tak pernah absen dalam setiap pertandingan Divisi Championship sebagai kiper utama.
Pelatih MapanSelain menyokong Watford dengan pemain, Pozzo juga mendatangkan seorang pelatih kenamaan dari Spanyol, Quique Flores.
Sepanjang kariernya menjadi manajer klub dari usia muda Real Madrid hingga Getafe, semuanya ia lakoni tak lebih dari dua musim. Dan kini di The Hornets, julukan Watford, dapatkah ia jalani lebih dari dua musim?
"Ini bukan keputusan yang sulit bagi saya untuk berada di sini," kata Flores seperti dikutip dari situs Express. "Segala sesuatu terjadi dalam sepak bola, tapi pemilik klub adalah orang yang baik dan saya bisa melihat itu. Ia ingin yang terbaik bagi Watford.
"Yang lalu biarlah berlalu. Saya akan bekerja keras untuk mencapai sesuatu yang spesial disini."
Flores adalah pria asal Spanyol kelima yang mengasuh tim di Liga Primer. Ia tak memiliki masalah menerapkan pendekatan kontinental pada timnya, mengingat pengalamannya pernah melaih Madrid, Valencia, Benfica, Atletico Madrid, Al-Ahli, Al-Ain, dan Getafe.
Pelatih yang pernah mengantar Atletico Madrid juara Liga Eropa 2009/2010 itu hadir menggantikan Slavisa Jokanovic.
Meski memiliki skuat multi-negara dan ia sendiri berasal dari Spanyol, Flores menyatakan bahada ada jembatan yang bisa mengatasi perbedaan kultural dalam timnya.
"Tim ini (Watford) akan berkomunikasi dalam bahasa Inggris, tentu saja."
"Jika ada yang tidak tahu bahasa Inggris, mereka harus belajar. Sama seperti para pemain baru lainnya, ini seluruhnya pun baru bagi saya.
"Ini menarik dan kami harus membangun sesuatu yang solid dan meningkatkan kemampuan sebagai sebuah klub. Kami tidak ingin hanya tinggal diam di Liga Primer."
Momentum yang didapatkan Watford dengan meraih tiket promosi itu sebaiknya harus dapat dilanjutkan Watford di musim ini, walau terdapat perubahan dalam skuat dan kehadiran seorang manajer baru.
Dengan berbagai wajah baru tersebut, target juara masih jauh dari gapaian, namun bukan berarti tidak mungkin mereka meraih hasil maksimal: tidak terdegradasi atau bahkan meraih satu tempat di 10 besar.
Mereka akan mengawali perjalanan di Liga Inggris melawan Everton pada 8 Agustus nanti. Setelahnya, Watford akan berjumpa West Bromwich Albion (15/8), Southampton (23/8), Manchester City (29/8), dan Swansea City (12/8).
(vws)