Jakarta, CNN Indonesia -- Memasuki babak semifinal Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2015, Indonesia masih menyisakan empat wakil yang bisa diharapkan merebut titel juara dunia. Linda Wenifanetri, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari, dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir akan berjuang keras di lapangan demi bisa merebut tiket ke partai puncak.
Partai-partai di babak semifinal hari ini dipastikan bakal menghadirkan duel sengit lantaran wakil Indonesia akan berjumpa lawan-lawan yang tangguh.
Dari segi rekor pertemuan, keempat wakil Indonesia ternyata selalu berada di pihak yang kalah dibandingkan lawannya. Lalu bagaimana peluang pebulutangkis Indonesia?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Linda Wenifanetri vs Saina NehwalKeberhasilan Linda Wenifanetri bertahan hingga babak semifinal mengejutkan mayoritas orang yang menyaksikan Kejuaraan Dunia 2015 ini.
Dengan tampil di babak semifinal yang berarti telah memastikan kalungan medali di leher, semestinya Linda bisa lebih rileks dalam menjalani pertandingan hari ini.
Saina bakal ada di pihak yang lebih terbebani karena ia begitu terobsesi untuk bisa meraih medali emas Kejuaraan Dunia.
Dari segi rekor pertemuan, Linda tertinggal 1-2 saat berjumpa Saina. Pertemuan terakhir mereka terjadi setahun silam sehingga tak bisa dijadikan refleksi kekuatan mereka berdua saat ini.
Namun melihat performa dua babak terakhir yang dijalani oleh Saina, pebulutangkis India tersebut cenderung terlambat panas. Hal ini yang harus bisa dimaksimalkan oleh Linda.
Tentu saja ketika sudah berhasil melakukan start bagus, Linda wajib menjaga konsistensi karena Saina sudah terbukti bisa selalu bangkit walaupun tertinggal.
Kengototan seperti saat menghadapi Tai Tzu Ying wajib kembali dihadirkan Linda di laga ini bila ia ingin tiket final jatuh pada dirinya.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan vs Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong
Duel Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan melawan Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong dipastikan bakal diwarnai oleh serangan-serangan agresif dari kedua pasangan.
Saat ini Ahsan/Hendra memang tertinggal 3-6 dari Yong Dae/Yeon Seong, namun mereka selalu berhasil menang di event penting seperti Piala Thomas ataupun Asian Games.
Hal ini membuktikan bahwa Ahsan/Hendra bisa lebih menguasai keadaan di momen-momen krusial dibandingkan ganda Korea tersebut.
Tentunya hal yang sama diharapkan bisa terulang di laga semifinal ini karena kekuatan kedua ganda otomatis berada pada level yang sama.
Satu hal lagi yang mungkin bisa menguntungkan Ahsan/Hendra, laga perempat final lebih banyak menguras fokus Yong Dae/Yeon Seong karena mereka berjumpa ganda tangguh lainnya, Zhang Nan/Fu Haifeng.
Greysia Polii/Nitya Krishinda MaheswariGreysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari bakal bertemu juara bertahan Zhao Yunlei/Tian Qing. Melawan ganda putri yang juga jadi juara Olimpiade London 2012 ini, Greysia/Nitya pastinya wajib berada dalam ritme permainan terbaik sejak awal pertandingan.
Meski kalah 1-3 dalam rekor pertemuan, Greysia/Nitya punya kenangan manis dalam kemenangan mereka atas Zhao Yunlei/Tian Qing. Satu-satunya kemenangan Greysia/Nitya terjadi pada semifinal Asian Games 2014 yang kemudian berujung medali emas bagi mereka.
Satu hal lain yang mungkin jadi keuntungan Greysia/Nitya adalah Zhao Yunlei/Tian Qing bukan lagi pasangan reguler yang terus berduet dari satu turnamen ke turnamen lainnya pada seri turnamen BWF tahun ini.
Tidak hanya itu, Greysia/Nitya pun terbilang rutin bertemu ganda-ganda China pada tahun ini dan pembacaan mereka terhadap karakteristik ganda China pun makin baik.
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir vs Zhang Nan/Zhao YunleiTontowi Ahmad/Liliyana Natsir akan menghadapi mimpi buruk mereka dalam waktu satu tahun terakhir, Zhang Nan/Zhao Yunlei.
Sosok Zhang Nan/Zhao Yunlei inilah yang menggagalkan ambisi Tontowi/Liliyana meraih emas Asian Games, gelar All England 2015, dan titel Indonesia Terbuka 2015.
Dalam masa persiapan menuju Kejuaraan Dunia 2015 ini, formula menghadapi Zhang Nan/Zhao Yunlei adalah salah satu titik penting dalam hari-hari persiapan mereka.
Belajar dari lima kekalahan terakhir yang kemudian membuat rekor pertemuan menjadi 10-5 untuk ganda China tersebut, fokus Tontowi/Liliyana tidak boleh pecah di tengah permainan.
Karena kelengahan sedikit saja di depan Zhang Nan/Zhao Yunlei, bisa jadi petaka bagi Tontowi/Liliyana.
Dukungan suporter Indonesia pun harus direspon dengan cermat oleh Tontowi/Liliyana sebagai kekuatan tambahan, dan bukan malah jadi beban berlebihan.
KesimpulanPerjalanan wakil Indonesia hingga babak semifinal memang terbilang menggembirakan, namun momen krusial dan kepastian tentang nasib Indonesia di Kejuaraan Dunia kali ini akan makin terang begitu babak semifinal berakhir.
Semakin banyak wakil yang lolos ke babak final, maka itu berarti mimpi untuk bisa memiliki lagi juara dunia tahun ini bisa dijaga. Tetapi, 'keputusan final' tentang status Indonesia di Kejuaraan Dunia juga bisa dilihat hari ini bila semua wakil terkapar tak berdaya.
Dari empat wakil yang ada di semifinal dan melihat grafik permainan tiap wakil dalam perjalanan mereka menuju semifinal, Publik Indonesia tetap bisa optimistis bahwa mereka masih akan tetap memiliki wakil di partai puncak esok hari, entah berapa jumlahnya nanti.
(ptr/ptr)