Jakarta, CNN Indonesia -- Jan O Jorgensen memang tampil nyaris sempurna saat mengalahkan Lin Dan. Namun ia juga mendapatkan 'bantuan' dari Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Duel Jorgensen lawan Lin Dan berlangsung bersamaan dengan pertandingan antara Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan lawan Marcus Ellis/Chris Langridge.
Pertarungan Ahsan/Hendra sudah pasti mendapatkan perhatian dari seluruh penonton yang memadati Istora Gelora Bung Karno. Suara bising penonton terdengar sepanjang pertandingan dan inilah 'bantuan' yang menguntungkan Jorgensen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di saat Lin Dan kesulitan untuk keluar dari tekanan, ia juga mendapatkan serangan lainnya berupa kebisingan Istora yang memang tidak pernah disukai olehnya.
"Sulit bermain di bawah kebisingan seperti ini. Ketika saya butuh berkonsultasi dengan pelatih, maka saya tak bisa melakukannya dengan baik karena terganggu kebisingan penonton," ujar Lin Dan mengakui.
Alhasil, pada duel tersebut, terutama di game pertama, Lin Dan sering terlihat kebingungan dan sulit untuk menemukan jalan keluar dari tekanan yang tengah ia hadapi.
"Saya tidak bermain baik dalam pertandingan ini. Namun seperti kita ketahui, dalam sebuah pertandingan ada saat menang dan saat kalah," ucap Lin Dan berusaha menerima kekalahan.
Bukan hanya di Kejuaraan Dunia kali ini, Indonesia khususnya Istora Gelora Bung Karno memang tak pernah jadi tempat yang ramah bagi Lin Dan.
Meskipun ia berhasil meraih gelar di berbagai turnamen, sejauh ini Lin Dan pun selalu gagal tiap mengikuti turnamen Indonesia Terbuka.
Berbeda dengan Lin Dan, Jorgensen justru tampak menikmati pertarungan dengan kebisingan yang begitu semarak.
"Saya senang bisa memenangkan pertandingan di depan pendukung saya di sini," kata Jorgensen mengakui.
(ptr/ptr)