Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komisi Disiplin PSSI Ahmad Yulianto menegaskan bahwa ada sosok wasit fiktif yang bertugas di turnamen Piala Kemerdekaan atas nama Aris Munandar.
Dalam konferensi pers yang digelar di kantor PSSI, Kamis (27/8), Ahmad menyebut bahwa Aris dan Bagong Yuwono (asisten wasit) adalah sosok yang masih memiliki rapor merah dan bermasalah.
Menurut Ahmad, Aris dan Bagong telah terbukti dan mengakui menerima uang sebesar 50 juta rupiah saat memimpin pertandingan pada tahun 2013 lalu. Atas pelanggaran yang mereka lakukan, Aris dihukum seumur hidup sedangkan Bagong mendapatkan sanksi empat tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ternyata oleh tim Piala Kemerdekaan mereka ditunjuk untuk bertugas di turnamen tersebut," ucap Ahmad.
Masalah tidak sampai di situ saja. Berdasarkan penelusuran Komdis, Aris tercatat tiga kali memimpin pertandingan dalam waktu yang bersamaan.
"Aris Munandar menjadi inspektur wasit di dua lapangan pada saat yang bersamaan. Artinya, mana mungkin Aris Munandar itu bisa hadir di dua lapangan?"
"Ini berarti ada satu yang fiktif tetapi diberi nama Aris Munandar. Saya mengingatkan kembali bahwa saat ini kita berupaya untuk membangun tata kelola sepak bola yang baik," kata Ahmad.
Meski terdapat pelanggaran, Ahmad menegaskan bahwa Komdis tidak akan menjatuhkan sanksi pada Aris dan Bagong.
"Mereka sudah dijatuhi hukuman sebelumnya. Jadi apa yang terjadi pada kasus ini bisa dijadikan pantauan bagaimana sebetulnya niatan baik memperbaiki tata kelola sepakbola dilaksanakan," ujar Ahmad.
Tiga pasang pertandingan yang mencantumkan nama Aris Munandar sebagai wasit dalam waktu bersamaan:
1. Mojokerto Putra vs Perserang, 15 Agustus 2015 pukul 18.30 WIB
2. Persis Solo vs PPSM Magelang, 15 Agustus 2015 pukul 19.00 WIB
3. Persidago vs Yakohimo FC, 18 Agustus 2015 pukul 15.00 WIB
4. Persika vs Cilegon United, 18 Agustus 2015 pukul 15.00 WIB
5. Perserang vs Persika, 20 Agustus 2015 pukul 15.00 WIB
6. Cilegon United vs Yakuhimo FC, 20 Agustus 2015 pukul 15.00 WIB
(ptr/ptr)