Buffon: Manchester City Bukanlah Sebuah Klub Besar

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Senin, 31 Agu 2015 21:14 WIB
Bagi Buffon sebuah klub tak layak disebut sebagai tim besar dengan bekal diisi belasan pemain bintang dengan harga selangit.
Gianluigi Buffon. (REUTERS/Giorgio Perottino)
Turin, CNN Indonesia -- Kiper utama Juventus sekaligus Timnas Italia, Gianluigi Buffon tak sependapat menilai Manchester City sebagai sebuah klub besar.

Bagi Buffon, sebuah klub pantas disebut sebagai klub besar jika mereka mampu merebut trofi Liga Champions.

"Anda dapat membeli pemain (bintang) besar , tetapi Anda tidak dapat membeli status klub besar. Anda harus memenangkan trofi Liga Champions untuk mendapatkan itu," ujar Buffon seperti dilansir Daily Mirror.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahkan ketika Juventus berada di Serie B, mereka tetap Juventus. Selain itu meski tak mendapatkan trofi (musim lalu), Real Madrid tetaplah Real Madrid dan Manchester United tetap Manchester United," sambung pria berusia 37 tahun tersebut.

Buffon sendiri musim ini akan berhadapan langsung dengan para bintang The Citizens seperti Sergio Aguero, Raheem Sterling, dan David Silva.

Pasalnya Juventus dan Manchester City sama-sama berada dalam grup D Liga Champions musim ini.

Grup D tersebut juga dianggap sebagai grup maut karena selain Juventus dan City, dua penghuni grup D lainnya adalah juara Liga Europa musim lalu, Sevilla, dan klub Jerman, Borussia Moenchengladbach.

Buffon sendiri menampik sebutan grup yang dihuni timnya sebagai grup maut. Di mata pria didikan akademi sepak bola Parma itu, tak ada yang namanya grup mudah dalam ajang Liga Champions.

"Apa yang akan saya katakan adalah grup itu diisi oleh klub-klub yang kuat, sebuah grup yang mana keempat klub memiliki hak untuk percaya mereka memiliki kesempatan besar untuk lolos (ke babak selanjutnya)," tukas Buffon.

Trofi yang Selalu Lepas dari Genggaman

Tentang kritiknya terhadap Manchester City, Buffon sendiri belum pernah mengangkat trofi Liga Champions sejak dirinya dibeli Juventus dari Parma pada 2000 silam.

Juventus telah dua kali mengangkat Si Kuping Lebar--julukan untuk menyebut Piala Liga Champions--yaitu pada musim 1984/85 dan 1995/96.

Buffon sendiri sempat mengantar Juventus hingga ke partai puncak Liga Champions yaitu pada musim 2002/03 dan 2014/15. Namun, di dua partai final itu Buffon berada di tim yang berjalan tertunduk ke ruang ganti di akhir pertandingan karena kalah.

"Liga Champions adalah satu kompetisi yang selalu lepas dari genggaman saya," ujar Buffon. "Saya tak yakin apakah saya ditakdirkan untuk memenangkannya atau tidak, tetapi tentunya saya menginginkannya. Kami berada di partai final pada musim lalu dan itu merupakan sebuah kesempatan besar. Tapi saya tak akan mengatakan itu merupakan kesempatan terakhir saya."

Di tingkat klub, kiper yang membawa Italia menjadi juara Piala Dunia 2006 itu, baru sekali merasakan trofi internasional yakni saat dirinya masih membela Parma.

Buffon yang kala itu berusia 20 tahun bersama trio bek Fabio Cannavaro, Lilian thuram, dan Roberto Sensini berhasil mengawal lini pertahanan Parma untuk memenangkan Piala UEFA (saat ini turnamen itu bernama Liga Europa) pada musim 1998/99. (kid/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER