London, CNN Indonesia -- Pemilik klub Tottenham Hotspur, Daniel Levy, menyerang pemilik West Bromwich Albion, Jeremy Peace, terkait kegagalan Spurs mendapatkan Saido Berahino.
Levy juga menganggap keputusan Peace untuk mengumumkan permintaan tertulis dari Berahino untuk pindah sebagai langkah yang 'tidak terhormat'.
Kegagalan proses transfer tersebut memicu perang kata-kata antarklub. Kedua klub juga memberikan cerita masing-masing di balik kegagalan kepindahan Berahino di hari terakhir bursa pemain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lewat media sosial
Twitter-nya, Berahino juga pernah berkata bahwa ia tidak akan mau lagi bermain untuk
The Baggies selama Jeremy Peace masih menjabat.
Peace mengeluhkan, upaya Spurs untuk merekrut Berahino membuat sang pemain gelisah sehingga ia dicadangkan Tony Pulis pada tiga pertandingan terakhir.
Peace juga kecewa dengan harga yang ditawarkan Spurs dan bagaimana klub London Utara tersebut menyusun struktur pembayaran dalam beberapa tahapan.
Hal tersebut kemudian direspons Levy melalui pernyataan resmi di situs klub.
"Kami tidak pernah, sebagai klub, berbicara di depan publik tentang pemain klub lain, dan saya tidak akan mulai melakukannya," kata Levy. "Namun saya ingin memberi beberapa keterangan umum mengenai proses transfer."
"Pertama, nyaris tidak ada proses transfer di Eropa yang pembayarannya tidak dilakukan dalam beberapa tahapan. Hal ini akan dilakukan terutama ketika harga transfernya tinggi -- dan pemain tidak didapatkan dengan harga murah pada dewasa ini," kata Levy.
Pengusaha asal Inggris tersebut kemudian menegaskan bahwa tidak ada dari proses transfer tersebut yang melibatkan sentimen personal atau ego, dan bahwa semua yang dilakukan Levy adalah demi kepentingan klub.
"Yang ketiga, kami tak pernah membuka apapun kepada publik, terutama mengingat kepentingan para pemain yang terlibat. Mengungkap permintaan tertulis untuk pindah kepada publik adalah tindakan yang tidak terhormat," kata Levy.
(vws)