Kisah Pelle si Pemain Veteran Italia dengan Timnas Malta

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Jumat, 04 Sep 2015 15:17 WIB
Malta adalah lawan Italia saat Graziano Pelle melakoni laga debut dan mencetak gol debut. Dini hari tadi, sekali lagi ia mencetak gol ke gawang Malta.
Graziano Pelle mencetak gol kembali untuk kemenangan Italia atas Malta dengan skor 1-0 dalam laga putaran kedua Grup H Kualifikasi Piala Eropa 2016, Florence, 3 September 2015. Pada putaran pertama, Pelle pun mencetak satu-satunya gol kemenangan untuk Italia ke gawang Malta. (Reuters/Giampiero Sposito)
Jakarta, CNN Indonesia -- Graziano Pelle bukanlah seorang penyerang muda. Pada 15 Juli lalu pria dengan tinggi badan 193 cm itu genap berusia 30 tahun.

Ia adalah penyerang veteran dengan postur tubuh yang bongsor.

Pemain yang empat tahun lalu masih bermain di Serie B itu menjadi kunci kemenangan Italia atas Malta dalam ajang kualifikasi Piala Eropa 2016 Grup H di Stadion Artemio Franchi, Florence, Jum'at (4/9) dini hari WIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satu-satunya gol kemenangan Italia dicetak Pelle pada menit ke-69. Kemenangan itu membuat Italia merebut peringkat pertama klasemen Grup H dari Kroasia. Pada saat yang sama, Kroasia ditahan imbang Azerbaijan di Bakcell Arena.

Pelle mencetak gol setelah menyambut umpan silang Antonio Candreva dari sisi kanan.

Walaupun berhasil mencetak gol dari sudut sempit yang dinilai kontroversial tersebut, Pelle tetap senang. Setelah gol itu, banyak yang mempertanyakan apakah Pelle mencetak gol menggunakan tangan atau dada.

Pelle sendiri tak peduli, karena yang paling penting adalah Italia menang. Dan, toh, diakui Pelle ia tak ingat bagaimana menyentuh bola saat menerima umpan Candreva.

"Saya tak ingat apakah saya menyentuhnya (bola) dengan tangan atau dada saya. Saya akan mencoba putar lagi (tayangan ulang) dan kemudian saya bilang pada Anda," ujar Pelle usai pertandingan yang didominasi Italia itu.

Kepada saluran olahraga Italia, Rai Sport, bomber Southampton itu menegaskan bawha sebagai penyerang--dan juga penyerang tim Italia--tugasnya adalah mencetak gol.

Baca: Sang Bintang yang Terbuang dari Tanah Italia

Dan, lanjutnya, laga melawan Malta itu tidak mudah karena kedua tim berpikir tentang kemenangan.

Namun, yang Pelle torehkan dini hari WIB tadi di Florence terbilang unik. Pasalnya, ia juga menjadi pahlawan bagi Gli Azzurri pada laga melawan Malta dalam putaran pertama kualifikasi Piala Eropa 2016 pada Oktober tahun lalu. Dalam laga yang berlangsung di stadion Ta'Qali itu Italia pun menang 1-0.

Malta adalah timnas yang meninggalkan kesan spesial bagi Pelle.

Laga di Ta'Qali, 2013 silam, adalah laga debut Pelle bersama timnas senior Italia. Saat itu, usia Pelle adalah 29 tahun dan 91 hari. Dan, gol kemenangan yang dicetaknya itu pun dilakukannya dari jarak dekat kiper--sama seperti dini hari tadi.

Baca: Para Striker yang Lambat Tajam

Dengan gol ke gawang Malta lagi dini hari tadi, Pelle telah mencetak tiga gol dari lima pertandingan untuk timnas Italia.

"Saya bahagia untuk Pelle yang mencetak gol -- dia menjalani sebuah pertandingan yang bagus," ujar Conte tentang anak buahnya tersebut usai laga melawan Malta dini hari WIB tadi.

"Saya harap dia dapat melalui ini, dan saya harap pengalamannya bermain di luar negeri dapat membantunya lebih berkembang."

Pelle sendiri bermain selama 90 menit dalam pertandingan melawan Malta dini hari tadi.

Pelle, 'Luca Toni' Baru untuk Italia?

Walaupun usianya tak muda lagi, Pelle bisa menatap masa depannya lebih jelas di lini depan Gli Azzurri.
Luca Toni adalah salah satu penyerang tertajam di Italia saat usianya mendekati kepala empat.(REUTERS/Giorgio Perottino)

Ia pun bisa bermimpi menjadi pilihan utama Conte di ajang Piala Eropa 2016.

Tentu saja, ia bisa bermimpi mengangkat trofi Piala Eropa 2016 seperti halnya Luca Toni mengangkat Piala Dunia pada 2006 silam.

Baik Pelle dan Toni seolah memiliki jalan takdir yang hampir serupa.

Selain sama-sama bongsor (tinggi Toni adalah 193 cm), dua orang itu sama-sama terlambat dikenal karena ketajamannya mencetak gol.

Toni baru dilirik sebagai striker maut Italia ketika usianya hampir berkepala tiga. Toni memulai debut timnas senior pada usia 27 tahun.

Pria yang kini berusia 38 tahun itu kemudian menjadi salah satu pemain kunci saat Italia memenangkan Piala Dunia 2006 di Jerman.

Usia Toni saat mengangkat trofi Piala Dunia itu adalah 29 tahun.

Dan, kini apakah Pelle akan bernasib baik sama halnya seperti Toni hingga Piala Eropa 2016 kelak di Perancis? (kid/vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER