Monza, CNN Indonesia -- Dua kali Juara dunia balap formula satu (F1), Lewis Hamilton, tak setuju dengan gagasan Mercedes menyuplai mesin kepada tim Red Bull yang kerja samanya dengan Renault akan berakhir.
"Saya pikir jika kita serius untuk menjuarai kejuaraan dunia, sebaiknya tidak (menyuplai mesin)," kata Hamilton seperti dilansir
Reuters.
Sebelumnya, Hamilton ditanya mengenai apakah dirinya setuju andai Mercedes menjadi pengganti Renault untuk menyuplai mesin kepada Red Bull.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Red Bull adalah sebuah tim besar dan itu akan seperti memberi Ferrari mesin kami juga," ujar pebalap asal Inggris tersebut.
Hamilton sendiri saat ini berada di puncak klasemen dan sedang berambisi meraih titel juara dunia yang ketiga baginya.
"Kami di sini untuk menang jadi kami tidak memerlukan (tindakan) itu. Tak ada juga keuntungan finansial yang nyata dari itu, jadi saya kira kami cukup bagus di tempat kami berada," katanya.
Sementara itu Bos tim Mercedes, Toto Wolff lebih pragmatis lagi menanggapi wacana tersebut.
Menurutnya, "Dari sebuah perspektif tim anda tak boleh memiliki pendekatan menyandera dan perlu melihat sebuah pendekatan oportunis. Namun ini juga tentang persoalan di mana kami bisa melakukan untuk membuat fungsi F1."
Di tangga klasemen konstruktor saat ini tim Mercedes berada di posisi puncak disusul Ferrari dan Williams. Williams sendiri menggunakan mesin Mercedes pula. Kemudian di tempat keempat klasemen sementara konstruktor adalah Red Bull.
Saat mendengar rencana tersebut, wakil bos Williams, Claire, mengatakan,"Apa yang saya rasakan tentang itu? Tak bagus, jujur saja. Ini tak memberi saya lebih senang."
Walaupun begitu, Claire menyatakan pihaknya tak bisa ikut campur ketika negosiasi antara Mercedes dan Red Bull terjadi.
"Yang bisa kami lakukan hanya mengembangkan sasis lebih baik...Saya tidak percaya Red Bull yang diberi tenaga Mercedes akan meloncati kami begitu saja," tukas Claire.
(kid/kid)