Seoul, CNN Indonesia -- Presiden asosiasi sepak bola Korea Selatan (KFA), Chung Mong-gyu, akan mendiskusikan kemungkinan para pesepak bola melintasi perbatasan Korea Utara-Korea Selatan dan bertanding dalam laga persahabatan.
Rencana ini akan diungkapkan Mong-gyu ketika mengunjungi Pyongyang pada akhir bulan ini.
Hubungan antar-kedua negara tak kunjung membaik setelah meletus perang saudara pada 1950-an. Bulan lalu, perseteruan Korsel-Korut juga sempat mencapai titik krisis sebelum kedua negara mencapai kata sepakat untuk mengakhiri ketegangan militer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baik timnas putra-putri kedua negara sebenarnya sering berjumpa di ajang resmi, namun terakhir kalinya timnas Korsel-Korut bertemu di laga persahabatan adalah pada 2005 lalu.
Presiden KFA, Mong-gyu, akan berkunjung ke ibu kota Korea Utara pada 18-20 September untuk bertemu dengan Federasi Sepak Bola Asia Timur (EAFF). Pada pertemuan itu ia akan menekankan kembali isu perdamaian kedua negara lewat sepak bola.
"Kami berharap perjalanan ini akan mendorong revitalisasi hubungan intra-Korea," kata pengurus KFA kepada Agensi Berita Yonhap.
Terakhir kalinya Korsel-Korut bertemu di Pyongyang adalah pada 1990, ketika timnas putra Korut mendapatkan kemenangan satu-satunya mereka atas Korsel. Kedua pihak telah bertemu di atas lapangan hijau sebanyak 15 kali.
Sementara itu, timnas putri kedua negara tidak pernah bertanding di wilayah Utara dan kebanyakan pertandingan mereka diadakan di China atau Korea Selatan. Di sektor putri, Korut hanya pernah kalah sekali melawan Korsel.
Pengurus KFA mengatakan bahwa misi Mong-gyu akan lebih difokuskan pada sepak bola wanita.
"Pertandingan tersebut akan membantu timnas putri kami, mengingat kekuatan sepak bola perempuan Korea Utara, " katanya. "Akan ada juga diskusi untuk menyelenggarakan pertandingan antar pemain muda di sektor putri."
(vws)