'Maafkan Saya, Amerika'

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Sabtu, 12 Sep 2015 03:08 WIB
Petenis Italia Roberta Vinci meminta maaf kepada rakyat Amerika Serikat dan publik tenis karena telah menggagalkan impian Serena Williams.
Roberta Vinci mengagalkan impian Serena Williams untuk mendapatkan gelar grand slam ke-22. (REUTERS/Mike Segar)
New York, CNN Indonesia -- Petenis Italia, Roberta Vinci, yang baru saja menyudahi impian Serena Williams untuk melaju ke final AS Terbuka menyadari bahwa ia baru saja membuat salah satu kejutan paling besar dalam sejarah olahraga tenis.

Vinci, petenis Italia berusia 32 tahun, datang ke Flushing Meadows dengan menyandang status non-unggulan. Ketika menghadapi Williams di partai semifinal, Vinci belum pernah merebut satu set pun dari tangan petenis nomor satu dunia tersebut. Vinci juga tak pernah mencicipi bermain di partai final grand slam.

Nama Vinci bahkan tidak tercantum di bursa taruhan dalam daftar nama petenis yang mungkin memenangi turnamen Amerika Serikat Terbuka. Peluangnya di awal turnamen untuk jadi juara? 300 banding satu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, Williams sedang berusaha menciptakan sejarah. Adik dari Venus Williams itu sedang dalam perjalanan menyamai rekor Steffi Graf sebagai perempuan pengoleksi gelar grand slam terbanyak di era terbuka -- sebanyak 22 kali.

Williams juga mencoba menjadi petenis kedua dalam sejarah yang bisa mendapatkan Calendar Grand Slam (mengoleksi empat grand slam dalam satu tahun yang sama), setelah Graf pernah melakukannya pada 1988 silam.

Tak heran jika saat ini 23 ribu tiket pertandingan final tunggal putri telah terjual habis karena publik Amerika dan tenis dunia memang sedang menanti Serena Williams menuliskan sejarah dengan tinta emas (untuk pertama kalinya dalam lintasan sejarah AS Terbuka, tiket final putri lebih dahulu ludes ketimbang putra).

Vinci menyadari kontras kondisi dirinya dan Williams. Seusai berlaga, ia bahkan mengatakan bahwa menang lawan Williams tak pernah terlintas dalam benaknya.

"Ini momen yang luar biasa bagi saya....sangat mengagumkan. Ini momen terbaik dalam hidup saya," kata Vinci yang sempat mengeluarkan air mata ketika diwawancarai di pinggir lapangan.

Vinci pun meminta maaf karena telah menggagalkan impian musuhnya.

"Saya minta maaf kepada rakyat Amerika, kepada Serena, kepada Grand Slam, semuanya...tapi hari ini adalah hari saya, Grazie (terima kasih)," kata Vinci ketika diwawancara di samping lapangan seusai pertandingan.

Sementara itu, Williams tak mau banyak berkata-kata seusai pertandingan. Meski tak meledak-ledak seperti ketika ia membanting raket karena kalah di set kedua, emosi Williams terlihat dari dirinya yang hanya mengadakan sesi konfrensi pers selama lima menit. Williams juga tidak mau menerima pertanyaan mengenai betapa mengecewakan hasil ini bagi dirinya

Meski demikian, Williams yang mengaku tidak merasakan tekanan atau beban, memuji penampilan Vinci.

"Ia bermain sangat baik hari ini," kata Williams kepada para wartawan. "Saya sebenarnya tidak bermain buruk meski melakukan beberapa unforced errors. Tapi ia bermain sangat baik sekali."

(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER