Greysia/Nitya Genggam Tiket Semifinal Korea Super Series

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Jumat, 18 Sep 2015 15:53 WIB
Greysia/Nitya berhasil merebut tiket babak semifinal Korea Super Series setelah menaklukkan Wang Xiaoli/Yu Yang, 21-4, 21-18.
Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari sukses menembus babak semifinal Korea Super Series. (CNN Indonesia/Putra Permata Tegar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari sukses merebut tiket babak semifinal Korea Super Series setelah menaklukkan Wang Xiaoli/Yu Yang dari China dengan skor 21-4, 21-18.

Setelah sempat ketat di awal permainan, Greysia/Nitya sukses melesat dengan keunggulan 10-3 usai meraih enam poin beruntun.

Penampilan Greysia/Nitya makin mengejutkan setelah interval tatkala mereka mencatat 10 poin beruntun tanpa bisa dihentikan oleh lawan. Game pertama pun berakhir untuk kemenangan Greysia/Nitya 21-4.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memasuki game kedua, pertandingan berjalan lebih ketat. Wang/Yu bahkan lebih sering memimpin perolehan angka meskipun Greysia/Nitya terus membayangi dan tak pernah membiarkan Wang/Yu melaju dengan keunggulan tiga poin.

Ketika game kedua memasuki akhir permainan, Greysia/Nitya kembali mengejutkan Wang/Yu. Empat poin beruntun yang diraih Greysia/Nitya menghapus keunggulan Wang/Yu sekaligus memastikan game kedua berakhir dengan angka 21-18 untuk Greysia/Nitya.

Masuk ke babak semifinal, Greysia/Nitya akan menghadapi ganda China lainnya, Luo Ying/Luo Yu. Rekor pertemuan sendiri berpihak pada Greysia/Nitya dengan skor 3-1.

Sebelumnya, juara dunia 2015 Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan gagal melaju ke babak semifinal lantaran takluk di hadapan Kim Ki Jung/Kim Sa Rang.

Meskipun selalu menang di empat duel sebelumnya, untuk laga perempat final kali ini Ahsan/Hendra harus mengakui kehebatan Kim Ki Jung/Kim Sa Rang yang menutup pertandingan dengan kemenangan 21-17, 21-15.

"Ahsan/Hendra terlalu banyak membuat kesalahan. Hal itu yang membuat mereka gagal memenangkan pertandingan padahal ada beberapa momen ketika mereka sudah memimpin," ucap pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi seperti dikutip dari Badminton Indonesia.

Korea Terbuka sendiri bukan turnamen yang ramah bagi pebulutangkis Indonesia. Indonesia sudah bertahun-tahun tak pernah berjaya di Korea Terbuka. Pebulutangkis terakhir yang mampu menang di Korea Terbuka adalah Candra Wijaya/Tony Gunawan dan Nova Widianto/Liliyana Natsir pada tahun 2006 silam. (ptr/ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER