Dua Petarung MMA Indonesia Jumpa di Ajang Asia

CNN Indonesia
Selasa, 22 Sep 2015 18:49 WIB
Untuk pertama kalinya, dua petarung seni bela diri campuran Indonesia akan bertanding dalam ajang yang disiarkan langsung televisi nasional.
Petarung MMA Indonesia Sunoto ketika ditemui di gym di kawasan Jakarta Selatan pada Rabu (9/9). (CNN Indonesia/Teguh Yuniswan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Petarung seni bela diri campuran atau Mix Martial Arts (MMA) asal Surabaya, Sunoto, akan bertanding melawan petarung asal Bogor, Mario Satya Wirawan dalam kejuaran MMA tingkat Asia, One Championship, di Istora Senayan (27/9).

Sunoto memiliki catatan pertarungan profesional sebanyak dua kali menang dan satu kali kalah, sementara Mario memiliki catatan empat kali menang dan satu kali kalah.

Pertarungan di ONE Championship nanti adalah kali pertama mereka berdua bertemu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Panggilan ONE Championship diberitahu pada 17 Agustus, dapat lawannya Sunoto," kata Mario kepada CNN Indonesia di tempat latihannya daerah Bogor Timur, Senin siang (14/9).

Mario mengatakan sudah pernah melihat bagaimana cara Sunoto bertarung. Ia menilai calon lawannya cukup berpengalaman dan kawakan.

Mario mengaku siap menyambut pertarungannya mendatang.

"Mungkin jam terbangnya lebih banyak dari saya,” ucapnya sembari menegaskan bahwa bukan hal tersebut berarti ia akan kalah.

Mario merasa tidak tegang melainkan bersemangat melawan Sunoto. Setiap pertarungan, katanya, adalah pertarungan terbesar dalam hidupnya dan akan menjadi lebih sulit dari sebelumnya.

Terkait Sunoto, Mario berkata bahwa ia bersemangat untuk melakoni pertarungan tersebut terutama karena laga itu akan disiarkan secara langsung di televisi nasional. Baginya laga itu akan menjadi peluang untuk menunjukkan kepada dunia, khususnya Indonesia, bahwa ia adalah talenta tanah air.

"(Pertarungan) yang ini saya cukup excited, karena saya menganggap diri saya talenta yang belum terekspos, ini kesempatan saya," ujar Mario sembari mengatakan bahwa ia tidak akan kalah hanya karena dirinya lebih menguasai teknik berdiri.

"Cara bermain saya tidak langsung main bawah (ground), tapi bukan berarti saya tidak bisa main bawah," katanya.

"Semua fight main dari berdiri, sebelum dia turun ya diselesaikan dulu lah. Main bawah dan atas (Stand Up) sangat penting tapi balik lagi bagaimana nyamannya."

Stand Up dan Ground adalah istilah yang sering digunakan dalam pertarungan MMA. Stand Up adalah pertarungan tangan kosong ketika petarung sedang dalam keadaan berdiri, sementara ground adalah teknik bertarung ketika petarung berada dalam posisi terlentang atau telungkup.

Ada juga teknik lainnya seperti clinch dan grappling di mana para atlet mencari cara mengalahkan atlet dengan bantingan atau mengunci bagian tubuh lawan agar tidak bisa lagi bergerak dan menyerah.

Ditantang Sunoto

Secara terpisah, Sunoto merasa bahwa dalam pertarungan tersebut ia lebih siap dari laga sebelumnya. Ini adalah kali keduanya Sunoto mengikuti ajang tersebut dan pada pertarungan terakhirnya (24/4/2015), ia kalah TKO oleh Wang Ya Yong.

Kali ini ia yakin dapat menang tanpa melupakan bahwa Mario tidak boleh diremehkan. "Dia (Mario) punya striking (serangan langsung) yang bagus, dan juga Brazilian Jiu-Jitsu Blue Belt, pasti ground-nya juga bagus."

"Saya akan coba ladeni striking dulu, sama lihat kondisi di lapangan nanti saja," tuturnya.

Keduanya memiliki latar belakang ilmu bela diri yang kurang lebih sama. Mario memiliki gaya bertarung yang dipengaruhi oleh aspek-aspek ilmu bela diri Muaythai, Jiujitsu, Wrestling, dan Boxing, sementara gaya bertarung Sunoto lebih berdasar pada ilmu bela diri Taekwondo, Jiu Jitsu, Muaythai, dan Wushu.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER