Jakarta, CNN Indonesia -- Piala Kemerdekaan yang digelar Tim Transisi telah selesai dengan PSMS Medan yang keluar sebagai juaranya. Namun, setelah partai pamungkas dilalui pada 13 September 2015, masih ada persoalan finansial yang tersisa.
Setelah melalui tahap evaluasi, Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) berharap hal itu akan segera selesai, setidaknya akhir bulan ini rampung.
"Ada beberapa hal evaluasi dari Piala Kemerdekaan. Dari yang paling menonjol yakni finansial, hingga banyak perkiraan turunnya anggaran meleset. Kasusnya banyak dana sponsor yang belum cair," ujar Sekretaris Jenderal BOPI Heru Nugroho kepada wartawan di Ruang Media Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta (22/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Heru menyatakan jumlah dana sponsor yang belum cair itu mencapai sekitar Rp5 miliar. Untuk menyelesaikan persoalan pencairan dana itu, Heru mengatakan menunggu itikad dari sponsor.
"Proses pencairan dari sponsor kan tidak mudah," ungkap Heru, "Tapi ini hanya masalah waktu. Selain hadiah, kebutuhan panpel (Panitia Penyelenggara) juga ada yang belum selesai."
Heru menyatakan berdasarkan evaluasi BOPI proses pelaksanaan Piala Kemerdekaan secara umum berjalan baik dan tak ditemukan indikasi pengaturan skor.
Di sisi lain, Heru mengatakan pihaknya memuji panpel yang dikoordinasi Cataluna Sportindo.
"Dalam konteks kematangan konsep, Piala Kemerdekaan ini sudah matang. Kita
appreciate Cataluna berani mengambil risiko gelar Piala Kemerdekaan di tengah kondisi sepak bola yang sekarang ini," katanya.
Sementara CEO Cataluna, Darius Sinathrya, menyatakan semua berjalan dengan baik. "Lancar-lancar saja kalau menurut kita. Ke depan kami akan terus membuat konsep
event," ucapnya.
(kid/kid)