Jakarta, CNN Indonesia -- Perjalanan Liverpool pada musim 2013/14 nyaris berakhir sempurna di tangga juara, terlebih setelah The Reds memiliki keunggulan lima poin dari Manchester City di tiga pertandingan sisa Liga Primer.
Namun, semuanya berubah setelah Liverpool takluk 0-2 dari Chelsea dan bermain imbang 3-3 saat menghadapi Crystal Palace. Pada akhirnya Steven Gerrard dan kawan-kawan mengakhiri liga di peringkat kedua, berselisih dua poin dari Manchester City yang berhasil menyalip di saat-saat terakhir.
Kisah itu juga dibumbui dengan insiden terpelesetnya mantan kapten Liverpool, Steven Gerrard, yang berujung pada gol pertama Chelsea, mengawali mimpi buruk The Reds.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk kali pertama, Gerrard mengungkapkan bagaimana kekalahan itu tak semata disebabkan olehnya.
"Saya tak pernah mampu mengatakan ini secara terbuka, tetapi saat itu saya sangat khawatir karena kami sempat berpikir bisa menghancurkan Chelsea," ujar Gerrard dalam buku otobiografi terbarunya, My Story.
"Saya merasakan kepercayaan diri yang berlebihan dalam pidato Brendan sebelum pertandingan. Akhirnya kami hancur di tangan Chelsea. Saya merasa takut saat itu dan kini saya mengerti."
Pernyataan Gerrard itu jelas bukan kabar baik bagi Rodgers yang saat ini berada dalam tekanan, menyusul rentetan hasil buruk yang dijalani Liverpool saat ini.
Sempat diisukan akan dilengserkan, Jumat (25/9), Rodgers tampaknya masih mendapatkan dukungan dari manajemen Liverpool untuk memimpin skuat The Reds menghadapi Aston Villa, akhir pekan ini.
(vws)