Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Indonesia Olympians Associations (IOA), Taufik Hidayat, menyayangkan terhentinya Rapat Anggota Istimewa dan Kongres Istimewa Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Senin (28/9).
Ketua Umum KOI, Rita Subowo, memutuskan untuk membatalkan rapat lantaran tidak tercapainya kesepakatan tentang agenda yang menjadi pembahasan, yakni perubahan keanggotaan.
Keputusan Rita menutup rapat karena anggota KOI tidak setuju dengan usulannya merevisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Usulan Rita diapungkan karena keinginan memasukkan sembilan cabang olahraga baru yang terbentur dengan AD/ART.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah tidak salah, yang namanya Kongres harusnya bisa dibicarakan baik-baik, kalau kejadian ini sampai dibanned IOC (Komite Olimpiade Internasional) bagaimana? Kita tidak akan bisa lihat Olimpiade, Asian Games, dan lain-lain," kata Taufik.
"Jadi tolong, olahraga Indonesia mau dibawa ke mana? Saya tidak mengatasnamakan siapa. Menurut saya, tadi tidak ada yang netral. Ya ada yang diperjuangkan, cuma caranya salah."
Menurut Taufik, pembatalan rapat ada hubungannya dengan pemilihan Ketua KOI pada Oktober mendatang. Mantan pebulutangkis tersebut menduga banyak pihak yang memperebutkan jabatan tersebut.
"Bikin malu olahraga Indonesia. Kami sebagai pelaku olahraga jadi pesimistis. Bagaimana mau maju? Selalu begini, ada dua kubu. Ada seseorang yang ingin menjadi Ketua KOI. Siapapun boleh, tapi jangan bikin malu olahraga Indonesia," ujar Taufik.
"Kalau seperti ini sudah jelas ada yang mengatur. Ibaratnya itu, sekarang terkesan ada yang mengatur bahwa siapapun Ketua KOI asal jangan RS (Rita Subowo). Saya bicara terus terang saja. Saya lihat seperti itu," sambung peraih medali emas Olimpiade 2004 tersebut.
Taufik sendiri tidak masalah siapapun yang akan memimpin KOI nantinya. Namun, ia menekankan ketua yang baru haruslah yang tahu betul bagaimana cara mengurus KOI. Selain itu harus memiliki koneksi internasional yang luas, dan dapat mengatur pengurus cabang olahraga dengan baik.
"Ini kan mau Asian Games, pikirkan saja dulu itu. Memang yakin akan sukses? Saya sih pesimistis kalau seperti ini. Saya mendukung apa yang terbaik saja, inginnya sih sukses," ucap Taufik.
Taufik berpendapat menjadi Ketua KOI berbeda dari Ketua KONI. Taufik menilai kegagalan rapat salah satu akibatnya karena para Pengurus Besar (PB) cabang tidak berpikir panjang apa yang dimaksud pimpinan rapat.
Taufik pun mengingatkan agar kejadian ini jangan sampai ketahuan IOC dan Komite Olimpiade Asia (OCA).
"Kedua sisi ada salahnya. Ibu Rita terlalu cepat mengambil keputusan menghentikan rapat, tapi PB-PB juga banyak titipan kepentingan. Selalu begitu setiap pemilihan, ada titipan," ucap Taufik.
Sementara itu Anggota Komisi X DPR yang meninjau rapat, Nico Siahaan, miris dengan gagalnya rapat. Dari awal, Nico melihat rapat berlangsung emosional.
"Ini jangan ditarik mana yang benar, harusnya jangan emosional ambil keputusannya. Tunda saja, kan ada pilihan untuk break. Ini yang sebenarnya saya sangat sayangkan," tegas Nico.
(har/har)