Wasit Kelima Akhirnya Berguna di Liga Champions

Haryanto Tri Wibowo | CNN Indonesia
Rabu, 30 Sep 2015 09:56 WIB
Sejak kali pertama digunakan UEFA di Liga Champions pada musim 2011/2012, wasit kelima yang bertugas di samping gawang sering dianggap tidak jelas kegunaannya.
David Ospina melakukan gol bunuh diri saat Arsenal dikalahkan Olympiakos. (Reuters / Stefan Wermuth)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak kali pertama digunakan Konfederasi Sepak Bola Eropa (UEFA) di Liga Champions pada musim 2011/2012, wasit kelima yang bertugas di samping gawang sering dianggap tidak jelas kegunaannya.

Daripada menggunakan teknologi garis gawang untuk membantu memutuskan apakah bola sudah melewati garis gawang atau belum, Presiden UEFA, Michel Platini, justru lebih memilih menambah dua asisten wasit.

Sayang, hingga kini tugas kedua asisten wasit yang biasa disebut wasit kelima itu masih menjadi sorotan. Keduanya sering dianggap tidak memiliki kekuatan untuk mengambil keputusan. Berbeda dengan hakim garis yang bisa menentukan offside atau terjadi suatu pelanggaran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada matchday pertama Liga Champions musim ini contohnya. Juventus memprotes pelanggaran yang dilakukan Vincent Kompany hingga berujung pada gol bunuh diri Giorgio Chiellini.

Wasit kelima tidak memberi Juventus tendangan bebas meski dengan jelas melihat pelanggaran yang dilakukan Kompany terhadap Chiellini saat melakukan duel udara.

Namun, semuanya berubah saat pertandingan Grup F Liga Champions antara Arsenal melawan Olympiakos di Stadion Emirates, Selasa (29/9), berjalan 40 menit.

Wasit utama asal Belanda, Bas Nijhuis, gagal melihat gol bunuh diri yang dilakukan kiper Arsenal, David Ospina, saat mengantisipasi sepak pojok Kostas Fortounis.

Namun wasit kelima, Danny Makkelie, melihat bola sudah melewati garis gawang ketika Ospina menjatuhkan bola hasil sepak pojok Fortounis. Nijhuis butuh waktu sekitar lima detik untuk melihat keputusan Makkelie dan meniup peluit tanda Olympiakos telah mencetak gol.

Keberhasilan Makkelie melihat gol bunuh diri Ospina setidaknya memberi angin segar bagi UEFA, yang memilih untuk tidak menggunakan teknologi garis gawang yang mereka klaim terlalu mahal dan merusak keindahan sepak bola.

Arsenal sendiri menelan kekalahan 2-3 atas Olympiakos di kandang. Ini adalah kekalahan kedua beruntun The Gunners di Grup F Liga Champions. (har/har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER