Jakarta, CNN Indonesia -- Sembilan tahun lalu, pada Agustus 2006, Theo Walcott memulai debutnya untuk Arsenal. Walcott yang kala itu masih berusia 17 tahun direkrut Arsenal dari Southampton dengan harga hingga 12 juta poundsterling pada jendela musim dingin 2006.
Debut itu ia lakoni dengan brilian. Masuk sebagai pemain pengganti melawan Aston Villa, Walcott memberi
assist untuk gol Gilberto Silva. Harapan akan peluang sang pemain kelahiran London itu pun makin besar untuk mengganti Thierry Henry yang sepanjang musim 2006/07 lebih banyak absen karena cedera.
Walcott sudah di sana, dan Manajer Arsenal memiliki Robin van Persie. Tibalah saatnya bagi Henry untuk pergi. Kapten Arsenal itu menerima pinangan Barcelona pada musim selanjutnya. Ia hijrah ke Katalonia dengan bayaran 24 juta euro ke kas Arsenal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walcott yang semula mengenakan nomor punggung 32 itu lalu mewarisi nomor punggung yang digunakan Henry yaitu 14. Nomor punggung 14 itu terus dipakainya hingga kini.
Warisan nomor punggung 14 itu juga membuat Walcott mewarisi harapan dan tantangan untuk menyamai atau melebihi prestasi Henry.
Pada awal musim 2012 silam, Walcott merasa dirinya sudah lebih berkembang dibandingkan ketika pertama kali tiba di Arsenal. Ia merasa sudah matang dan memiliki usia sama dengan Henry ketika dibawa Arsene Wenger dari Juventus pada 1999.
"Ada banyak kesamaan dalam cara kami menyerang pertahanan dan cara kami menyelesaikannya," kata Walcott kala itu
Namun, tiga tahun kemudian, Walcott belum mampu menunjukkan kiprahnya seperti Henry walaupun memiliki kecepatan lari yang mirip.
Dua musim terakhir, Walcott memiliki menit bermain yang kurang bersama Arsenal. Pria yang kini berusia 26 tahun itu tak lebih dari 15 kali bermain di Liga Inggris.
Musim lalu ia hanya bermain 14 kali (10 ditarik keluar, dan empat kali masuk sebagai pemain pengganti).
Semusim sebelumnya, Walcott malah lebih sedikit lagi bermain di liga. Ia hanya berada di lapangan hijau dalam kompetisi Liga sebanyak 13 kali di mana empat kali diganti dan tiga kali masuk sebagai pemain pengganti.
Menit bermain Walcott itu lebih sedikit dibandingkan sebelumnya di mana ia biasa bermain hampir di seluruh kompetisi liga.
 Thierry Henry. (Getty Images/Paul Gilham) |
Kecepatan Lari Walcott dan Gol
Musim lalu ia kalah dari Alexis Sanchez, Oezil, Oxlade-Chamberlain, atau Aaron Ramsey yang mengisi posisi di belakang penyerang tengah Danny Welbeck atau Olivier Giroud.
Ketika Arsene Wenger gagal mendatangkan sosok penyerang tengah baru seperti Karim Benzema atau Edinson Cavani, Walcott melihat kesempatan.
Sejak awal musim, seperti dilansir
The Guardian, pemain kelahiran 1989 itu merengek kepada Wenger untuk bermain di posisi penyerang tengah.
Manajer asal Perancis itu akhirnya mengabulkan permintaan Walcott setelah Giroud tak menunjukkan performa berkelas.
Walcott yang memiliki kekuatan lewat kecepatan dan teknik untuk menceploskan gol ke gawang lawan itu menjawab tantangan Wenger.
Dari enam pertandingan kompetitif yang dilalui
The Gunners selama September lalu, Walcott bermain sebagai penyerang tengah sejak menit awal. Dari enam kali bermain itu ia mencetak tiga gol untuk Arsenal dan satu
assist.
Dari enam laga itu, Walcott hanya dua kali menjadi pemain pengganti yakni dalam laga Liga Champions melawan Dinamo Zagreb dan Piala Liga melawan Tottenham Hotspur.
Dan, dari tiga laga Liga Inggris bulan lalu, Walcott yang bermain sebagai
starter itu mencetak dua gol.
Saat kalah dari Chelsea secara kontroversial pada 19 September silam, Walcott menunjukkan kekuatannya lewat kecepatan lari.
Sayang, lini pertahanan Chelsea yang kala itu dikawal Kurt Zouma dan Gary Cahill, mampu meredam Walcott yang berjuang sendiri di depan. Apalagi setelah kartu merah yang diterima Gabriel Paulista di ujung babak pertama.
 Olivier Giroud (kiri) dan Alexis Sanchez. (REUTERS/Eddie Keogh) |
"Saya sudah menunggu kesempatan untuk bermain di depan. Jika bisa terus tampil bagus, saya akan tetap menjadi pilihan utama," kata Walcott.
Kehadiran Walcott di lini depan Arsenal akhir pekan ini bisa mengacaukan lini pertahanan Manchester United yang mengandalkan dua gelandang bertahan untuk menahan serangan.
Jebakan Off SideTerlepas dari statistik sebulan terakhir, nyatanya Walcott sendiri sedang tajam-tajamnya. Ia telah mencetak 10 gol dari 12 penampilan sejak menit awal.
Saat laga terakhir, menjamu Olympiakos dalam ajang Liga Champions, Walcott mencetak gol setelah mendapat umpan terobosan Alexis Sanchez dari sayap kiri.
Walcott berhasil lolos dari jebakan
off side, menggunakan kecepatan untuk memburu bola di dalam kotak penalti dan menembak ke gawang.
Namun, pemain seperti Walcott, yang mengandalkan kecepatan lari memang akan lebih mudah terancam jebakan
off side.
Seperti dilansir dari
Who Scored, Walcott tercatat terjebak
off side rata-rata 0,8 selama musim ini. Frekuensi yang rendah, tetapi Walcott harus waspada dengan kemampuan lini belakang ManUtd dalam memasang jebakan
off side.
Berbeda dengan Olivier Giroud yang menggunakan besar badan untuk menerima bola dan menanti kawan datang, Walcott akan mengejar bola dengan larinya yang cepat.
Ia akan menunggu rekannya di belakang seperti Sanchez dan Oezil untuk beraksi menggoreng bola dan memaksimalkan operan yang diberikan mereka saat ada ruang di belakang bek lawan.
Sama seperti King Henry, yang memanfaatkan kecepatan lari dan teknik mengecoh di dalam kotak penalti sebelum menceploskan bola ke gawang lawan. Namun, hingga kini Walcott belum seperti Thierry Henry. Walaupun begitu ia ingin dikenal dengan gaya bermainnya sendiri dan hanya mengambil sedikit inspirasi dari permainan orang lain.
(kid)