'Rossi vs Lorenzo 2015, Duel Terketat dalam Sejarah MotoGP'

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Rabu, 07 Okt 2015 14:24 WIB
Juara dunia 500 cc 1987 Wayne Gardner menyebut bahwa duel Valentino Rossi-Jorge Lorenzo merupakan duel paling ketat sepanjang sejarah MotoGP.
Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo tak boleh lengah sedikitpun di sisa musim. (REUTERS/Marcelo del Pozo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Duel Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo jadi salah satu duel paling menarik dalam sejarah balapan MotoGP. Para mantan pebalap pun turut antusias menyaksikan rivalitas Rossi-Lorenzo musim ini.

Rossi saat ini mengoleksi 263 poin, unggul 14 angka dari Lorenzo dengan empat seri tersisa musim ini. Dengan jarak setipis itu, perubahan posisi di klasemen bisa saja terjadi di tiap serinya.

"Saya sudah mengamati kompetisi ini selama 40 tahun lebih dan saya tidak pernah melihat persaingan seketat yang terjadi di musim ini," ucap Juara Dunia 500cc tahun 1987 Wayne Gardner.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi Gardner, hal yang membuat rivalitas Rossi-Lorenzo terasa jauh lebih menarik adalah karena kedua pebalap tersebut berasal dari tim yang sama.

Hal itu membuat pemenang dari duel ini benar-benar tidak bisa diprediksi.

"Bila persaingan terjadi di antara dua pebalap yang berasal dari pabrikan dan motor yang berbeda, maka mungkin kalian bisa lebih membaca arah persaingan yang ada dengan lebih baik," kata Gardner.

Secara pribadi, Gardner berharap bisa melihat Lorenzo keluar sebagai pemenang di akhir musim ini.

"Saya ingin Lorenzo jadi pemenang karena ia merupakan pebalap luar biasa dalam hal talenta, namun tentu saja kita tidak bisa meremehkan Rossi dan tekanan yang ada di beberapa seri terakhir ini."

"Jelas duel Rossi-Lorenzo layaknya lemparan sebuah koin dan mungkin baru bisa diketahui pemenangnya di seri terakhir," ujar Gardner.

Berbeda dengan Gardner, Juara Dunia Superbike tiga kali Troy Bayliss justru berharap perang Rossi-Lorenzo musim ini dimenangi oleh Rossi.

"Secara pribadi saya ingin melihat Rossi menjadi pemenang tahun ini karena ia semakin mendekati pengujung karier."

"Gelar itu bisa jadi bukti sahih bahwa ia masih mampu bersaing di level atas pada balapan MotoGP meski sudah tak muda," kata Bayliss yang juga pernah tampil di MotoGP ini. (ptr/ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER