Kejayaan Pebalap MotoGP Jepang Kian Menghilang

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Sabtu, 10 Okt 2015 19:52 WIB
Jepang dikenal sebagai pabrikan pebalap-pebalap motor kelas dunia. Namun kini hanya ada tiga nama semenjana yang mewakili negeri Matahari Tersebut.
Pebalap tim HRC Takumi Takahashi merupakan salah satu dari tiga pebalap Jepang yang ikut kualifikasi dalam seri MotoGP Jepang di sirkuit Twin Ring Motegi, 10 Oktober 2015. (REUTERS/Issei Kato)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kecuali untuk Spanyol atau Italia, pebalap-pebalap lokal susah jadi yang terbaik saat ajang balap MotoGP digelar di halaman rumahnya sendiri.

Begitu pun dengan di Jepang yang memiliki ajang seri MotoGP berlangsung di Sirkuit Twin Ring Motegi. Terakhir kali pebalap Jepang berjaya di rumahnya sendiri terjadi lebih dari sedekade silam.

Pada ajang MotoGP 2004, Makoto Tamada berhasil menjadi yang terdepan. Ironis, karena itu adalah pertama kalinya sirkuit Motegi menjadi tuan rumah kembali dan tak pernah absen hingga saat ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam ajang MotoGP Jepang 2015, ada tiga pebalap asal Negara Matahari Terbit itu yang ikut ambil bagian. Mereka adalah Katsuyuki Nakasuga (Yamaha) dan Takumi Takahashi (Honda) serta Kousuke Akiyoshi pengganti Karel Abraham, pebalap AB Motoracing yang cedera.

Namun, tiga pebalap itu masih belum mampu menembus 12 besar dalam sesi kualifikasi.

Menjadi pertanyaan yang besar saat melihat daftar klasemen balapan MotoGP tahun ini, minim dengan pebalap-pebalap asal Jepang.

Padahal, dahulu pebalap Jepang menjadi andalan dan diwaspadai. Saking hebatnya, predikat pebalap negeri Matahari Terbit itu pun sampai dianggap pantas untuk menyandang predikat perwakilan pebalap MotoGP dari Asia.

Di situs MotoGP, Daijiro Kato dinobatkan menjadi salah satu legenda ajang balap motor tersebut. Sayang, Kato tak bisa membalap hingga kariernya berakhir.

Pasalnya, nyawa Kato melayang karena kecelakaan dalam sesi latihan akibat hilang keseimbangan di sirkuit Suzuka pada 2003 silam.

Pebalap idola Valentino Rossi, Norifumi Abe. (Pascal Rondeau /Allsport)


Kato bukan satu-satunya pebalap berbakat Jepang yang wafat di lintasan balap.

Shoya Tomizawa merupakan pebalap MotoGP yang meregang nyawa pada usia 19 tahun di lintasan balap MotoGP seri San Marino 2010 dalam sebuah kecelakaan tunggal.

Sementara itu Norifumi 'Norick' Abe, salah satu pebalap paling fenomenal Jepang, meninggal pada 2007 silam akibat kecelakaan di jalan raya. Pebalap yang gaya balapnya menjadi panutan Valentino Rossi itu tewas usai menjalani masa kritis di rumah sakit.

Rossi menggunakan nama Abe sebagai bagian dari julukannya saat masih bergulat di GP250 (setara kelas Moto2) yaitu Rossifumi.

Abe, Kato, dan Tomizawa kemudian menjadi bayang-bayang regenerasi pebalap-pebalap Jepang untuk berprestasi.  

Kejayaan Dekade 1990an dan 2000an

Pada akhir 1990-an dan awal 2000-an, segelintir pebalap profesional asal Jepang tampil di ajang MotoGP dan menuai prestasi. Tadayuki Okada adalah salah satunya.

Okada merupakan pensiunan pebalap Moto GP yang beberapa kali merasakan puncak podium semasa berkarier di balapan di MotoGP bersama Honda. Prestasi terbaiknya adalah berakhir di peringkat 3 MotoGP 1999 di kelas 500cc bersama Repsol Honda.

Selain itu ada pula Nobuatsu Aoki, Abe, Kato, Tomizawa, Tohru Ukawa, dan Shinya Nakano.

Makoto Tamada (kanan) bersama Loris Kapirossi (tengah) usai MotoGP Jepang 2005 di Motegi. (Koichi Kamoshida)

Kini, tiga pebalap yang telah mengikuti kualifikasi di Motegi bukanlah pebalap tetap di ajang MotoGP.

Nakasuga dan Takahashi adalah pebalap uji coba untuk pabrikan tuan rumah yakni Yamaha dan Honda. Mereka mendapatkan wild card dalam ajang MotoGP di Jepang.

Kemudian Akiyoshi, seperti telah diungkapkan, dia adalah pengganti Abraham yang timnya merupakan bagian dari kelas terbuka MotoGP

Selain ketiga pria itu, Jepang memiliki wakil lain di MotoGP tahun ini yakni pebalap cadangan Repsol Honda, Hiroshi Aoyama.

Aoyama baru tampil empat kali bersama tim Repsol Honda. Tiga balapan diantaranya tidak selesai sampai finis, sementara satu lagi di dalam seri kedua MotoGP di Argentina, ia finis di urutan ke sebelas.

Saat ini Aoyama berada dalam peringkat ke-24 pada klasemen sementara dengan perolehan 5 poin.

Biasanya ia tampil untuk menggantikan pebalap Honda lain yang cedera, seperti pada saat ia menggantikan Dani Pedrosa di seri MotoGP Amerika Serikat, Argentina, dan Spanyol.

Aoyama paham bahwa ia termasuk pebalap Jepang yang beruntung dapat tampil di MotoGP di tengah merosotnya kuantitas pebalap Jepang.

Hal tersebut sempat ia utarakan dalam sebuah wawancara pada beberapa bulan lalu.

"Jepang pada masa lalu memproduksi lebih banyak pebalap papan atas. Sekarang, populasi pebalap yang lebih sedikit berpartisipasi dalam seri balap nasional memiliki efek negatif pada produksi pebalap berkualitas," katanya.

Jadi, termasuk pada ajang MotoGP 2015, publik Jepang pun belum dapat memberikan dukungan mereka dan melihat salah satu pebalapnya menempati prestasi moncer saat raceday, Minggu (11/10). (kid/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER