Jakarta, CNN Indonesia -- Bos Formula 1, Bernie Ecclestone, membenarkan bahwa Red Bull kini sedang "mempertimbangkan masak-masak" masa depan mereka dari dunia jet darat tersebut.
Sebagaimana diberitakan
BBC Sport, Ecclestone juga mengatakan bahwa F1 "pasti akan sangat kehilangan Red Bull" jika mereka benar-benar hengkang. Jika keputusan itu diambil, maka F1 juga akan kehilangan tim asal Italia Toro Rosso yang memang disokong oleh Red Bull.
Red Bull adalah tim yang mendapatkan gelar juara dunia selama empat musim berturut-turut pada periode 2010 hingga 2013. Akan tetapi, mereka mengalami kesulitan pada dua musim berikutnya setelah Formula 1 menerapkan aturan baru mengenai mesin -- di antaranya adalah tidak boleh ada pengembangan mesin selama musim berlangsung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada dua musim itu, Mercedes tampil menggantikan Red Bull sebagai penguasa F1.
Atas ketidakmampuan untuk bersaing dengan Mercedes, Red Bull berulang kali mengeluhkan masalah mesin mereka di depan publik. Hal ini yang kemudian memperburuk hubungan Red Bull dan Renault, pabrikan asal Perancis yang menyuplai mesin Red Bull.
Red Bull dan Renault pun mengambil kesepakatan untuk mengakhiri kontrak kerja sama mereka lebih awal satu tahun. Mulai musim balapan 2016, Red Bull tidak akan disuplai lagi oleh Renault, mengakhiri kerja sama yang telah terjalin selama sembilan tahun.
Kesepakatan ini juga dikarenakan Red Bull pesimistis Renault mampu memberikan mesin yang andal pada dua musim ke depan.
Langkah Red Bull untuk memutus hubungan dari Renault ini belum berujung pada satu solusi yang konkret. Hingga saat ini mereka tak kunjung menemukan penyuplai baru.
Pada September lalu, Mercedes mementahkan ide bahwa mereka akan menyuplai mesin untuk Red Bull. Sementara itu, Ferrari juga telah menyatakan bahwa mereka hanya bersedia menyuplai mesin hingga akhir musim 2015. Ferrari menegaskan bahwa mereka hanya akan memasok tim Sauber dan Haas -- tim baru yang berbasis di Amerika Serikat-- serta tim mereka sendiri pada 2016 nanti.
Pemilik Red Bull, Dietrich Mateschitz, pernah menyatakan bahwa ia akan menarik keluar kedua timbya dari F1 jika tidak menemukan mesin yang akan membuat mereka kompetitif.
Selain harus menghadapi dominasi Mercedes, Red Bull juga akan mendapatkan tantangan dari Ferrari.
Pada musim 2015, pabrikan asal Italia itu memiliki mesin dengan performa yang mirip dengan standar yang dimiliki Mercedes, dan juga lebih kuat 50 bhp (
brake horse power) dari mesin Renault. Hal ini dibuktikan dengan Ferrari yang telah mendapatkan tiga kali podium pertama di musim ini, menghapus puasa gelar mereka sejak Mei 2013.
Hal-hal inilah yang semakin mendorong ancaman Mateschitz menjadi nyata.
Menghadapi GP Sochi, Rusia, pada Minggu (11/10), isu ini mencuat kembali setelah pemimpin tim Red Bull, Christian Horner, bertemu dengan Ecclestone. Meski Ecclestone mengakui bahwa F1 bisa kehilangan Red Bull di masa depan, Horner menyatakan bahwa mereka sedang mencari berbagai solusi agar hal itu tidak terjadi.
"Kami sedang mencari skenario berbeda. Bernie juga terlibat aktif dan sangat ingin mencari solusi, dan kami harus mencari solusi," kata Horner seperti dikutip dari
Crash. "Tim ini terlalu bagus untuk tidak terlibat di Formula 1. Kami juga memiliki banyak pegawai dan masa depan mereka sangat tergantung pada keputusan ini."
"Sangat penting untuk mengambil solusi terbaik."
(vws)