Jakarta, CNN Indonesia -- Konflik antara dokter tim Chelsea Eva Carneiro dan manajer tim, Jose Mourinho, pun menarik perhatian mantan bek klub itu di era 1990an.
Seperti dilansir
ESPN FC, Graeme Le Saux yang memperkuat Chelsea kurun waktu 1997-2003 menilai kasus Carneiro itu sebaiknya diperhatikan serius. Jika tidak, lanjut pria yang menggantung sepatu 2005 silam, sepak bola Inggris seolah kembali ke masa 30 tahun lalu.
Le Saux pun merupakan produk binaan Chelsea. Pria keturunan Perancis itu berada di klub junior Chelsea kurun waktu 1987-1989.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Le Saux yang kini menjadi salah satu petinggi di Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) mengatakan, "Apa yang membuat saya khawatir adalah dampak kelakuan Mourinho terhadap seluruh permainan sepak bola."
"Banyak orang yang berusaha membawa sepak bola ke arah yang lebih baik, tetapi setelah kejadian beberapa pekan lalu itu, rasanya kita seakan kembali ke 30 tahun silam," tukas Le Saux.
Hubungan Mourinho dan Carneiro memang merenggang setelah manajer asal Portugal itu secara terbuka mengatakan tim medis Chelsea adalah orang-orang yang naif.
Akibat konflik tersebut, Carneiro kini tak lagi menjadi dokter tim yang selalu berada di pinggir lapangan bersama fisioterapis klub.
"Sebagai orang yang telah mendapat kehormatan bermain untuk Chelsea selama 12 tahun, saya merasa sedih keadaan menjadi seperti ini. Jika situasi dari awal diselesaikan langsung, isu negatif tak akan berkembang seperti sekarang," ujar Le Saux.
Le Saux sendiri menyatakan kekecewaan terbesarnya adalah Mourinho tak menyadari tentang kerusakan yang telah dibuatnya itu.
Mourinho bebas dari hukuman FA terkait ucapannya kepada Carneiro.
Namun, keputusan itu banyak dikritik berbagai pihak lantaran Mourinho dan Carneiro sama sekali tak pernah dipanggil FA untuk memberikan kesaksian.
(kid/kid)