Kendal, CNN Indonesia -- Menjadi jawara dunia tak membuat Graham Jarvis pelit dalam membagikan ilmunya.
Belum lama ini pebalap motor trail asal Inggris ini memberi pelatihan singkat teknik dan keahlian dalam mengendarai kuda besi itu kepada ratusan pecinta motor trail di Kendal, Jawa Tengah.
Mereka yang datang untuk mendapatkan tips dan trik dari Jarvis langsung bukan hanya dari Kendal, melainkan dari berbagai wilayah di Jawa Tengah. Ajang bagi-bagi ilmu itu digelar di kawasan hutan mahoni Desa Penyangkringan, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam ajang tersebut, Graham Jarvis yang dijuluki 'King of Extreme Enduro' menekankan agar para
offroader memahami dan menjiwai motor yang mereka kendarai. Pasalnya, kata pria berusia 40 tahun itu, setiap jenis motor satu dengan yang lain memiliki karakter yang berbeda.
"Pahami motor trail kalian, kendarailah dengan hati", ungkap Jarvis.
Sebelum terjun ke arena balap, Jarvis mengingatkan agar
offroader melakukan cek terakhir kondisi mesin motor, sistem pengereman, suspensi maupun tekanan angin ban.
"Sekali sebelum masuk arena, cek terakhir kondisi motor", ujarnya.
Lalu, Jarvis pun memberi trik secara langsung dengan menunggangi motor trail
nya melewati medan yang beragam. Tanjakan, turunan, hingga tumpukan batuan terjal mampu dilewatinya dengan tenang.
Salah satu kunci ia dapat melewati itu semua adalah kombinasi pengendalian gas, rem, serta menempatkan posisi badan.
Hal itu dapat mempengaruhi para
offroader kala melewati tanjakan maupun turunan yang ekstrem. Tentu saja, itu pun dipengaruhi kekuatan sepeda motor tunggangannya.
"Tak perlu sampai menarik-narik gas saat menanjak. Jangan emosional", pesan Jarvis.
Selain trek tanjakan dan turunan, Jarvis juga mengajarkan teknik menaklukkan arena enduro yang jenisnya didominasi untuk melatih ketangkasan.
Ia melewati tumpukan ban-ban bekas, melaju di kubangan lumpur hingga melompati pohon yang melintang yang biasa disebut
off cycles.
Tak hanya memberikan tips dan menunjukkan langsung trik, Jarvis pun mempersilakan para murid dadakannya untuk bertanya.
"Pelatihan yang diberikan benar- benar bermanfaat. Dari teknik yang sederhana hingga yang rumit kita dapat semua", ungkap Arif Yulianto,
offroader asal Kendal.
Senada dengan Arif, kepuasan mengikuti pelatihan Jarvis ini pun diungkapkan Saptono. Saptono datang bersama 11 anggota klubnya dari Semarang.
"Saya puas dengan materi teknik enduronya. Banyak hal teknik yang diberikan Graham Jarvis yang sebelumnya tidak kita ketahui", ujar Saptono.
Sebelum di Kendal, Graham Jarvis juga menggelar sesi pelatihan di Surabaya dan Malang.
Namun, pelatihan yang diberikan Jarvis itu tak cuma-cuma. Setiap peserta masing-masingnya dipungut biaya Rp3 juta. Walaupun begitu, tak ada rasa berat di antara mereka. Sebaliknya mereka merasa puas dan senang.
Dan, di akhir sesi tersebut, Jarvis menitip pesan kepada para murid dadakannya agar tak pelit juga dalam membagi ilmu ke sesama
offroader.
"Bagikan ilmu anda ke yang lain", pesan Jarvis.
(kid/kid)