Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan presiden Barcelona, Joan Laporta, menyatakan bahwa
Blaugrana bisa saja menjual Neymar untuk menurunkan beban gaji mereka, namun hampir pasti akan mempertahankan Lionel Messi.
Beberapa laporan media Spanyol menyatakan bahwa rasio gaji terhadap pemasukan Barcelona terlalu tinggi. Barcelona juga dipaksa harus meningkatkan pemasukan mereka jika ingin mendapatkan pemain baru di bursa transfer Januari, atau ketika masa hukuman larangan transfer dari FIFA berakhir.
Menurut Laporta, Barcelona tidak akan pernah menjual Messi. Terakhir kalinya Messi melakukan perpanjangan kontrak adalah pada 2014. Bartomeu mengatakan bahwa ia yakin Messi akan memperbarui kontraknya hingga 2020 nanti.
"Ketika saya menjadi pemimpin klub, saya menerima banyak tawaran dari Inter [Milan] dan klub lainnya yang ingin membayar klausul pembelian Messi. Tapi saya selalu mengatakan bahwa hal tersebut tidak mungkin," kata Laporta seperti dikutip dari ESPN FC.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika saya menjadi presiden Barca, maka Messi tidak akan pernah meninggalkan klub."
Laporta mengatakan bahwa dirinya yakin Messi akan terus berada di Barcelona hingga pensiun. Namun, ketika ditanyai soal masa depan Neymar, maka ia mengatakan bahwa Barcelona bisa saja terpaksa menjualnya.
"Situasi Barcelona saat ini tidak begitu bagus, dan untuk membuat neraca [Josep, presiden Barcelona] Bartomeu seimbang, ia harus menjual pemain atau aset lainnya."
"Solusi terbaik adalah untuk menjual pemain terkenal. Ini adalah hasil dari salah manajemen saat ini."
Terlepas dari ucapan Laporta, Wakil presiden Barcelona, Susana Monje, pada pekan lalu mengatakan bahwa klub akan menyediakan uang untuk merekrut pemain baru. Hal ini didorong oleh klub yang mencatatkan rekor pemasukan tertinggi sepanjang sejarah, yaitu €608 juta pada musim 2014/2015.
(vws)