'Cruyff yang Membuat Camp Nou Semakin Penuh'

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Rabu, 28 Okt 2015 20:11 WIB
Johan Cruyff menyuntikkan sebuah filosofi bermain klub yang masih bertahan hingga saat ini bersama para juru taktik jebolan Barcelona.
Salah satu agen paling berpengaruh di Katalonia menyatakan Johan Cruyff lah yang membuat stadion Camp Nou menjadi penuh. (Gary M. Prior/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jose-Maria Minguella bukanlah sosok sembarangan dalam dunia sepak bola. Dia adalah pria yang mampu menemukan bakat-bakat baru dalam sepak bola untuk menjadi bintang sebuah klub raksasa.

Pria asal Spanyol yang lahir pada 1941 itu merupakan jebolan Universitas Barcelona dan juga pernah menjadi pelatih di almamaternya.

Ia juga pernah berada di jajaran kepelatihan Barcelona ketika Vic Buckingham dan Rinus Michels sebagai pelatih kepala.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, nama Minguella baru terkenal karena ia merupakan agen dari bintang-bintang sepak bola Barca di masa berikutnya.

Dialah yang membawa Diego Maradona, Hristo Stoitchkov, hingga Romario ke Camp Nou. Terakhir, Minguella mendorong Carlos Rexach untuk mendapatkan tanda tangan Lionel Messi ke Barcelona.

Dalam sebuah wawancara yang dilansir FourFourTwo, Minguella mengungkapkan ada tiga pemain penuh kharisma di Barcelona dalam sejarah yakni Lazlo Kubala (1951-1961), Johan Cruyyf (1973-1978), dan Diego Maradona (1982-1984).

Kubala, kata Mungalla, adalah sosok yang membuat Barca membangun Camp Nou. Dan, lanjutnya Cruyff yang membuat stadion tersebut terisi penuh.

Cruyff bahkan diberi julukan El Salvador alias penyelamat oleh para Cules--sebutan untuk pendukung Barca. Berkat kedatangan Cruyff, pelatih kepala Rinus Michels bisa mengakhiri puasa gelar liga Barca selama 14 tahun.

Kariernya sebagai pemain di Katalonia itu telah menghadirkan gelar La Liga 1973/78 dan Copa del Rey 1977/78.

Cruyff juga mengangkat Barcelona kala menjadi pelatih dengan memberi empat gelar La Liga (1991-1994), Copa del Rey (1989/90), tiga Super Spanyol (1991, 1992, 1994), Piala Eropa (Liga Champions) 1991/92 dan finalis 1994, Super Eropa 1992, Piala Winner 1989 (dan finalis 1991).

Suntikan Filosofi

Cruyff pun menyuntikkan sebuah filosofi bermain klub yang masih bertahan hingga saat ini bersama para juru taktik yang lahir berkatnya.

Pep Guardiola adalah sosok jebolan La Masia--akademi Barcelona--yang telah direkontruksi Cruyff. Guardiola sebagai pemain pun merupakan polesan langsung Cruyff di tim utama Barca.

Dan, Pep yang kini berada di Bayern Munich menjadi salah satu pelatih tersukses dalam sejarah Barcelona sekaligus Spanyol dan Eropa.

Selain Pep ada pula Frank Rijkaard, Ruud Gullit, Eusobio, Michael Laudrup, dan Ronald Koeman murid Cruyff lainnya yang mampu unjuk gigi di dunia taktik sepak bola.

"Saya banyak belajar dari dia," kata Guardiola menjawab pertanyaan pada 2013 silam seperti dikutip dari Marca. "Pada tingkatan tertentu kami semua adalah penganut gayanya. Saya berutang banyak padanya."

Tiki-taka yang kini berkembang jadi salah satu permainan Barcelona pun tak lain adalah adaptasi dalam Total Football ala Cruyff yang mendewakan penguasaan bola dan menyerang tanpa ampun. (kid/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER