Liga Primer Pekan 11: Dari Halloween Hingga Ancaman Degradasi
Martinus Adinata | CNN Indonesia
Minggu, 01 Nov 2015 14:12 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Total tercatat 17 gol yang terjadi pada akhir pekan ini, dengan pertandingan antara West Bromwich Albion dan Leicester City yang berakhir 2-3 merupakan laga penyumbang gol terbanyak.
(ptr/ptr)
Tujuh pertandingan mewarnai kompetisi Liga Primer Inggris, Sabtu (31/10), menghibur para pecinta sepak bola lewat sejumlah pertandingan seru seperti laga antara Chelsea dan Liverpool di Stadion Stamford Bridge.
Selain itu, nasib manajer Chelsea, Jose Mourinho, juga semakin terpojok setelah The Blues dipermalukan Liverpool 1-3 di hadapan pendukung mereka sendiri, setelah gol cepat Ramires dibalas oleh dua gol Philippe Coutinho dan satu gol Christian Benteke.
Namun, selain hasil-hasil tersebut, ada sejumlah fakta menarik yang terjadi pekan ini, mulai dari catatan buruk Chelsea yang terus berlanjut hingga Leicester yang rutin 'bangkit dari kubur'.
Berikut adalah lima fakta menarik Liga Primer akhir pekan ini, yang dilansir dari berbagai sumber:
1. Chelsea dan De Ja Vu Bernama Degradasi
Para pendukung Chelsea boleh jadi sedang harap-harap cemas mengingat enam kekalahan dari 11 pertandingan liga sejauh ini, mengingatkan mereka pada kisah suram 37 tahun lalu.
Dilansir Misterchip, The Blues belum pernah menderita enam kekalahan dari 11 pertandingan pertama mereka di liga, selain ketika mereka terjun bebas ke divisi kedua Liga Inggris, 1978 silam.
Jika tak segera berbenah, Chelsea boleh jadi akan bersaing dengan klub-klub papan bawah Liga Primer untuk terhindar dari zona degradasi.
2. West Ham yang Akrab Dengan Kartu Merah
Mengalahkan Arsenal, Liverpool, Manchester City, dan Chelsea, West Ham United memiliki status sebagai pembunuh raksasa pada musim ini.
Namun, masalah indisipliner pemain yang sudah tampak terlihat dari awal musim membuat catatan The Hammers sedikit tercoreng, seperti ketika mereka ditaklukkan Watford 0-2.
Dalam pertandingan tersebut, West Ham harus mengakhiri laga dengan 10 pemain setelah James Collins mendapatkan kartu merah, yang merupakan kartu merah keempat The Hammers musim ini --terbanyak di liga.
3. Jamie Vardy, Bintang yang Telat Bersinar
Melihat Leicester City di peringkat ketiga Liga Primer merupakan satu kejutan tersendiri pada musim ini. Namun, kejutan itu tak lepas dari andil Jamie Vardy, yang tak bisa berhenti mencetak gol.
Satu gol yang dicetak Vardy saat Leicester menumbangkan West Bromwich Albion 3-2, membuatnya selalu mencetak gol dalam delapan pertandingan liga terakhir.
Selain Vardy hanya Ruud van Nistelrooy dan Daniel Sturridge yang pernah melakukan hal tersebut. Namun, di usianya yang ke-28, nama Vardy telat bersinar dibandingkan dua penyerang tersebut.
4. Leicester City, Ahlinya Membalikan Kedudukan
Selain menjadi kejutan di musim ini, Leicester tak henti-hentinya mengejutkan banyak pihak dengan kemampuan mereka membalikkan kedudukan pada musim ini.
Pasalnya dari 22 poin yang telah diraih Leicester sejauh ini, 10 di antaranya mereka dapatkan setelah tertinggal lebih dulu. Hebatnya, tim besutan Claudio Ranieri itu tak jarang tertinggal dua gol terlebih dulu sebelum meraih hasil imbang atau bahkan keluar sebagai pemenang.
Salah satu contohnya adalah ketika bermain imbang 2-2 dengan Southampton, Oktober lalu. Tertinggal dua gol, Leicester bangkit dari kematian lewat dua gol Vardy untuk mengamankan satu poin.
Aston Villa bahkan harus gigit jari setelah keunggulan dua gol mereka dibalap Leicester yang justru keluar sebagai pemenang dengan skor 3-2, September lalu.
5. Halloween yang Tak Lagi Suram Untuk Liverpool
Akhir Oktober bertepatan dengan hari Halloween yang berkaitan dengan hal-hal menyeramkan. Hal itu juga terasa bagi Liverpool yang menderita empat dari lima pertandingan terakhir mereka pada penghujung Oktober.
Catatan itu bahkan terancam semakin bertambah buruk lantaran mereka harus menghadapi Chelsea di Stamford Bridge. Namun, kemuraman Halloween berubah menjadi kebahagiaan setelah The Reds meraih kemenangan 3-1, menandakan kemenangan perdana manajer baru mereka, Juergen Klopp, di ajang Liga Primer.
Trick or treat, Juergen Klopp?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK