Madu dan Racun di Piala Jenderal Soedirman

M. Arby Rahmat | CNN Indonesia
Jumat, 06 Nov 2015 19:23 WIB
Piala Jenderal Soedirman menawarkan banyak hadiah menggiurkan. Namun turnamen ini juga menghadirkan denda dalam jumlah besar.
Piala Jenderal Soedirman menawarkan banyak hadiah menggiurkan namun juga berisikan denda yang cukup menakutkan. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gelaran Piala Jenderal Soedirman akan bertabur banyak penghargaan dan hadiah bagi mereka yang berpartisipasi di kompetisi ini, mulai dari tim, pemain, wasit, hingga suporter. Namun denda yang ada juga cukup menakutkan untuk memastikan tim peserta tidak melakukan banyak tindakan pelanggaran.

Ketua Pelaksana Turnamen Hasani Abdulgani belum ingin mengungkapkan secara memberikan sedikit bocoran tentang nominal hadiah yang disediakan untuk kompetisi ini.

Untuk tim yang berhasil memenangkan pertandingan di babak penyisihan grup, maka mereka bakal mengantongi 125 juta rupiah. Tim yang kalah pun tak sepenuhnya gigit jari karena masih berhak atas 75 juta rupiah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bila tim yang bertanding seri dan dilanjutkan dengan adu penalti, pemenang akan mendapatkan 110 juta rupiah sementara yang kalah 90 juta rupiah. Turnamen ini sendiri memang tidak mengenal kata seri sebagai hasil akhir pertandingan.

"Untuk menjaga adanya transparansi, publik nanti boleh tanya apakah uang tersebut diterima atau tidak," kata Hasani penuh percaya diri.

Lalu untuk tim yang akan menjadi juara akan mendapatkan hadiah 2,5 miliar rupiah, sedangkan untuk peringkat kedua akan mendapat hadiah 1.5 miliar rupiah. Dua klub yang kalah di babak semifinal bakal mendapat uang sebesar 500 juta rupiah.

"Selain itu akan ada juga hadiah bagi pemain terbaik, tim fairplay, dan pencetak gol terbanyak," ucap Hasani.

"Selain itu yang berbeda di turnamen kali ini (dibandingkan Piala Presiden) adalah kami juga akan memberikan penghargaan sebesar 100 juta rupiah untuk suporter terbaik."

Denda yang Tak Kalah Menggiurkan

Ada hadiah, tentunya juga ada denda yang diberikan bagi mereka yang membuat masalah.

Hasani mengaku banyak belajar dari turnamen Piala Presiden kemarin. Ia pun sangat berterimakasih kepada tim yang pada turnamen lalu mengundurkan diri di tengah pertandingan (walkout), Persebaya United, karena disanalah Mahaka Sports mendapat pengalaman baru dalam menggelar turnamen sepak bola.

"Di regulasi sekarang siapapun yang mundur dengan alasan apapun, akan dikenakan denda 500 juta. Jadi kalau mereka mau mundur, itu hak mereka. Tapi kami akan kami (Mahaka Sports) dan pihak promotor (TNI) akan tagih, itu hak kami."

"Kami sempat diremehkan lantaran belum pernah menggelar turnamen sepak bola, saya pikir klub-klub sekarang sudah lebih dewasa."

Hasani juga menerapkan denda bagi mereka yang membuat keributan di dalam lapangan sebesar 50 juta rupiah.

"Lalu protes kepada wasit hanya boleh dilakukan oleh pelatih. Selain pelatih yang melakukan protes kepada wasit, akan dikenakan denda 5 juta rupiah per gerakan yang menunjukkan protes."

"Jadi makin banyak ia (yang protes selain pelatih) bergerak, semakin banyak denda yang ia dapat ," katanya.

Ketua Organizing Committee, Agus Sutomo berharap dengan adanya hadiah ini, masyarakat pecinta sepak bola dapat semakin terhibur. Agus juga berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberi dukungan terhadap pelaksanaan turnamen.

"Saya akan terus monitor acara ini," ucap Agus yang berpangkat Letjen TNI ini.

Senada, Hasani pun berharap pertandingan berlangsung damai dan tidak ada kericuhan. "Kita akan kawal benar. Semestinya ini harus lebih baik dari Piala Presiden, dan kami sebagai panitia tentunya akan menjaga turnamen ini berjalan seperti yang kita harapkan, pantas ditonton dan dibanggakan," ucapnya. (ptr/ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER