Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia harus puas menjadi runner up Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2015. Di babak final, Panji Ahmad Maulana dan kawan-kawan takluk 0-3 dari China dan kembali gagal membawa Piala Suhandinata pulang ke Indonesia.
Menghadapi China yang menjadi unggulan pertama di turnamen ini, Indonesia gagal membuat kejutan besar.
Pada pertandingan perdana, Andika Ramadinasyah/Marsheille Gischa Islami harus mengakui keunggulan Zheng Siwei/Chen Wingchen, 10-21, 14-21.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panji yang turun di partai kedua menghadapi Lin Guipi juga tak mampu menandingi perlawanan tunggal asal China tersebut. Setelah kalah 11-21 di game pertama, Panji kembali tak berdaya dan tumbang 16-21 di game kedua.
Ganda putra Andika Ramadiansyah/Rinov Rivaldy yang diharapkan bisa jadi penyelamat Indonesia di partai ketiga juga tak kuasa menjalankan tugasnya.
He Jiting/Zheng Siwei yang diturunkan oleh China sepertinya masih terlalu tangguh bagi Andika/Rinov.
Di game pertama, Andika/Rinov langsung tertinggal 7-11 saat interval. Setelah momen itu, Andika/Rinov tak mampu mendekat dan kalah 13-21 di pengujung game pertama.
Memasuki game kedua, Andika/Rinov juga tak kuasa memberikan perlawanan. Setelah He Jiting/Zheng Siwei unggul 17-8, ganda China itu pun sukses memastikan trofi Piala Suhandinata jatuh ke pelukan mereka lewat torehan tiga poin beruntun yang membuat mereka menang 21-10.
Dengan hasil ini, maka untuk ketiga kalinya secara beruntun Indonesia harus puas dengan torehan runner up di ajang beregu Kejuaraan Dunia Junior.
Tahun lalu Indonesia kalah 0-3 dari China, sedangkan pada 2013, Indonesia harus tumbang 2-3 di tangan Korea.
Setelah ini, para pebulutangkis Indonesia akan berjuang di nomor perorangan. Di nomor perorangan sendiri, Indonesia sudah gagal raih gelar juara di dua tahun terakhir.
(ptr/ptr)