ExCo FIFA yang Terkena Skandal Tak Undur Diri

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Rabu, 11 Nov 2015 00:40 WIB
Skandal tuduhan suap pada Federasi Sepak Bola Jerman tidak membuat Wolfgang Niersbach harus mengundurkan diri dari Komite Eksekutif FIFA.
Eks Presiden Jerman Wolfgang Nierscbach tak mengundurkan diri sebagai anggota Komite Eksekutif FIFA. (REUTERS/Arnd Wiegmann)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wolfgang Niersbach akan tetap menjadi bagian dari Komite Eksekutif FIFA meski telah mengundurkan diri sebagai presiden Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) pada Senin (9/11), demikian dinyatakan otoritas sepak bola dunia tersebut.

"Kami bisa memberikan konfirmasi bahwa Tuan Niersbach telah memberi tahu FIFA bahwa ia akan tetap menjalankan fungsinya sebagai anggota Komite Eksekutif FIFA," demikian bunyi pernyataan FIFA kepada Reuters.

Niersbach adalah satu dari delapan anggota Komite Eksekutif yang berasal dari Eropa dan dipilih UEFA. Ia mengundurkan diri dari jabatan presiden DFB sebagai bentuk pertanggungjawaban politik setelah federasi sepak bola Jerman itu diterpa skandal tuduhan suap terkait pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2016.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DFB melakukan pembayaran senilai 6,7 juta euro kepada mantan CEO Adidas, Robert Louis-Dreyfus, melalui FIFA. Bayaran tersebut dikatakan harian Jerman Der Spiegel sebagai uang suap untuk membeli hak suara dalam proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2006.

Niersbach mengatakan dirinya tidak melakukan kesalahan apapun. Niersbach hanya menyatakan bahwa dana tersebut disetorkan pada 2002 silam untuk membantu pencairan uang subsidi untuk panitia penyelenggara Piala Dunia.

DFB serta ketua panitia penyelenggara Piala Dunia 2006, Franz Beckenbauer, juga telah menolak tuduhan Der Spiegel. DFB sedang melakukan penyelidikan internal atas pembayaran tersebut.

Pengunduran diri Niersbach terjadi hanya satu minggu setelah lebih dari 50 polisi menggeledah markas besar DFB atas penyelidikan soal pengemplangan pajak terkait pembayaran tersebut.

Saat ini FIFA sendiri sedang berada dalam guncangan setelah pada Mei lalu Kejaksaan Agung Amerika Serikat mengeluarkan surat perintah penangkapan pada 14 petinggi FIFA dan perusahaan pemasaran olahraga atas tuduhan korupsi.

Presiden FIFA Sepp Blatter saat ini diskors dari jabatannya dan juga menghadapi penyelidikan kasus kriminal di Swiss.

(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER