Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah dunia atletik diguncang skandal doping yang dilakukan atlet-atlet Rusia, Agensi Anti Doping Dunia (WADA) menyatakan bahwa bukan hanya atletik saja yang memiliki kultur doping mengakar.
Pasalnya, dunia olahraga Rusia menggunakan laboratorium yang sama dengan yang saat ini dituduh menutup-nutupi hasil tes doping gagal para atlet Rusia.
"Tak ada alasan untuk percaya bahwa atletik merupakan satu-satunya olahraga Rusia yang terpengaruh (dengan skandal doping)," ujar pihak penyidik WADA dalam laporan mereka, seperti dikutip dari
Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rusada, sebuah laboratorium di Moskow yang saat ini menjadi sorotan dunia olahraga internasional, juga bertanggungjawab atas 20 tes doping olahraga lainnya selain atletik.
Selain atletik, Rusada juga menangani tes doping populer Rusia seperti ski, angkat beban, tinju, dayung, hoki es, hingga sepak bola.
Laboratorium itu dituduh menutupi sejumlah hasil tes atlet-atlet Rusia yang menggunakan doping, menjadikan Rusia terkena skandal doping terbesar dalam beberapa dekade terakhir .
Jika efek skandal doping ini menyebar ke cabang olahraga lain, hal tersebut diperkirakan akan semakin mencoreng muka Rusia yang akan segera menghelat turnamen sepak bola terbesar di dunia, Piala Dunia 2018.
Pihak Kremlin sendiri sejauh ini menganggap tuduhan skandal doping itu tak berdasar dan merasa tuduhan yang dilontarkan dunia internasional itu berbau muatan politik.
Rusia kini memiliki waktu hingga Jumat (13/11) untuk memberikan jawaban atas skandal tersebut. Jika tidak, seperti direkomendasikan WADA, keikutsertaan mereka dalam Olimpiade 2016 bisa saja terancam dicoret oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC).
(vws)