Panggung Terakhir untuk Sang Matador, Raul Gonzalez

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Minggu, 15 Nov 2015 15:11 WIB
Ikon sepak bola Spanyol, Raul Gonzalez Blanco, akan menutup 21 tahun karier profesionalnya pada laga final Liga Amerika Utara, Minggu (15/11).
Raul Gonzalez akan menjalani laga terakhir dalam karier profesionalnya pada Minggu (15/11). (Denis Doyle/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan kapten dan salah satu penyerang terbaik sepanjang masa Real Madrid, Raul Gonzalez Blanco, akan menjalani partai terakhir dalam karier profesionalnya. Ia akan bermain di partai final Liga Amerika Utara (NASL) antara klub yang dibelanya saat ini, New York Cosmos, melawan Ottawa Fury FC di NASL Soccer Bowl, Minggu (15/11).

Berada di samping Raul adalah Marcos Senna, salah satu penggawa tim nasional Spanyol yang menjadi juara di Piala Eropa 2008. Seperti Raul, Senna juga akan menjalani pertandingan terakhirnya sebagai pemain prosesional.

Keputusan untuk pensiun diambil Raul pada pertengahan Oktober lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika saya menandatangani kontrak dengan NY Cosmos pada Desember, saya berkata saya akan mengevaluasi bagaimana perasaan saya menjelang akhir musim, dan menilai apakah saya akan terus bermain," kata Raul seperti dikutip dari 90min. "Keputusan saya adalah untuk pensiun dari bermain pada akhir musim ini."

Raul Gonzalez sendiri telah menjadi ikon sepak bola Spanyol dan Real Madrid berkat karier yang terentang selama 16 tahun bersama klub ibukota Spanyol tersebut. Meski di level internasional ia tak mendapatkan gelar, Raul adalah tiga kali juara Liga Champions dan enam kali juara La Liga bersama Los Blancos.
Raul Gonzalez bermain 16 tahun bersama Real Madrid. (Denis Doyle/Getty Images)

Bukan hanya soal kualitas permainan di atas lapangan, Raul juga dihormati sebagai kapten. Total enam belas tahun bersama Real Madrid juga menjadi pencapaian yang sulit terulangi pada era sepak bola saat ini, ketika Madrid mudah melepas seorang pemain bintang, atau pelatih.

"Raul identik dengan Real Madrid: ia wajah klub ini dalam 25 tahun terakhir," kata eks petinggi dan pemain Madrid, Jorge Valdano, seperti dikutip dari The Guardian. "Jika Anda menuliskan daftar kualitas yang dimiliki Raul, maka daftar itu akan berisi kualitas yang dimiliki Real Madrid. Ia adalah (Alfredo) Di Stefano di era kami. Ia adalah rakyat kota Madrid, perwujudan Madridismo."

Selepas berkarier dengan Madrid di usia 33 tahun, Raul memutuskan untuk pindah ke Bundesliga dan bergabung bersama Schalke 04 selama dua tahun. Ia kemudian sempat hijrah ke Qatar selama dua tahun sebelum akhirnya berlaga untuk New York Cosmos.

Karier Raul sempat terlihat akan berakhir pada pekan lalu, ketika NY Cosmos bermain imbang di semifinal melawan Fort Lauderdale Strikers di kota Brooklyn. Gol Raul di 21 menit jelang pertandingan berakhir, memastikan timnya melaju ke partai final, sekaligus memberikan dirinya 90 menit tambahan untuk bermain.

Pelatihnya di NY Cosmos, Giovanni Savarese, juga mengakui kualitas yang dibawa oleh pemain kelahiran 1977 itu ke dalam timnya.

"Raul adalah salah satu pemain paling ikonik di dunia. Saya tahu ketika kami mendatangkannya ke sini ia akan membawa pengetahuan, gairah, profesionalitas, dan juga komitmennya. Tapi semua yang ia bawa telah melebihi ekspektasi kami."

"Hanya dalam satu tahun terakhir, Raul telah menjadi bagian dari tim kami dan ia akan selalu menjadi bagian dari keluarga Cosmos."
Raul Gonzalez tidak pernah terpilih sebagai pemain terbaik di dunia. (Shaun Botterill/ALLSPORT)

Uniknya, Raul Gonzalez bukan satu-satunya legenda sepak bola yang mengakhiri kariernya di Cosmos. Pada 1 Oktober 1977, Pele juga gantung sepatu pada laga persahabatan antara Cosmos dan klub lamanya di Brasil, Santos.

Dikutip dari The Telegraph, pada saat itu Pele bermain di hadapan Muhammad Ali, Henry Kissinger, 75 ribu penonton yang memadati Stadion Giants, dan juga jutaan pasang mata di seluruh dunia. Ketika pertandingan selesai, langit tiba-tiba terlihat "terbuka" dan membuat satu koran Brasil memberikan tajuk "Bahkan Langit Pun Menangis".

Laga terakhir Raul kemungkinan besar tidak akan berlangsung semegah Pele. Tidak ada tamu undangan atau kemeriahan yang terencana. Raul dan Marcos Senna sama-sama meminta kepada klub bahwa fokus laga ini hanya boleh soal kesuksesan NY Cosmos meraih gelar juara.

Hingga titik terakhir kariernya, Raul Gonzalez memang tetap akan menjadi Raul Gonzalez. Mengutip Jorge Valdano, Raul adalah tentang komitmen dan profesionalisme paling tinggi di atas segalanya. Dalam setiap hari dalam hidupnya.    

Karier Raul Gonzalez dalam Angka:

741 penampilan untuk Real Madrid
323 gol untuk Real Madrid
102 penampilan untuk Timnas Spanyol
71  gol Liga Champions
44 gol di Timnas Spanyol
6 gelar La Liga (1995, 1997, 2001, 2003, 2007, 2008)
3 Liga Champions (1998, 200, 2002)
1 Piala Super UEFA (2002)
1 Piala Jerman (2011)
 
[Gambas:Youtube]

(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER