Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah teror yang menghantui Paris, Jumat (13/11) malam, penjaga gawang Juventus dan tim nasional Italia, Gianluigi Buffon, menyerukan agar korban serangan teroris di Perancis tetap bersatu.
Buffon terkejut dengan teror yang menimpa Perancis dan berharap musibah ini tetap bisa membuat publik Perancis solid.
"Kami (timnas Italia) melihat gambar-gambar di TV dan merasa tersentuh."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita merasa rentan dan tak siap secara mental, tapi tentunya kita tak boleh merasa takut. Kita harus bersatu dengan pemerintah hingga rekan dan tetangga kita," tutur Buffon kepada Rai Sport.
Buffon yang saat ini bergabung bersama timnas Italia untuk melakoni pertandingan persahabatan juga menyatakan semangat olahraga dalam diri masyarakat Perancis tetap harus berlanjut, lantaran sepak bola merupakan salah satu alat pemersatu publik.
"Olahraga harus tetap belanjut, begitupula kegiatan-kegiatan lain karena itu semua merupakan simbol kebersamaan, keindahan, kedamaian, dan kebahagiaan," ujar Buffon menegaskan
Usai serangan teror di Paris, salah satu rekan setim Buffon di timnas Italia, Salvatore Sirigu, harus meninggalkan skuat Italia lantaran dua rekannya merupakan korban aksi terorisme tersebut.
Dua sahabat penjaga gawang Paris Saint-Germain itu, Pierre Innocenti dan Stephane Albertini, merupakan korban penembakan teroris di Bataclan, yang merupakan lokasi serangan terparah.
Dua rekan Sirigu itu merupakan pemilik restoran Chez Licio, yang merupakan tempat langganan pemain-pemain PSG, khususnya para pemain Italia di Perancis.
Italia sendiri saat ini sedang bersiap menghadapi menjamu Rumania, Selasa (17/11), dalam lanjutan pertandingan persahabatan di Bologna.
(ptr)